ANALIS MARKET (17/12/2018) : IHSG Diprediksi Kembali Bergerak Melemah
Pasardana.id – Riset harian OSO Securities menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan kemarin (14/12), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,13% ke level 6,169.84.
Enam dari sepuluh indeks sektoral berakhir dalam teritori negatif, dimana sektor Pertambangan dan Industri Dasar memimpin pelemahan masing-masing sebesar 0,65% dan 0,62%. Adapun saham yang menjadi pemberat indeks diantaranya: BMRI, INKP, TLKM, TKIM, PGAS
Lebih lanjut riset menyebutkan, pelemahan pada indeks sejalan dengan pergerakan bursa saham Asia Pasific, adapun pelemahan tersebut terjadi setelah adanya laporan beberapa rilis data dari China yang kurang menggembirakan, hal ini memicu kekhawatiran para pelaku pasar ditengah konflik perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang belum terselesaikan.
Sementara dari dalam negeri, rilis data penjualan mobil bulan November 2018 yang tercatat naik sebesar 4,2% belum mampu membawa IHSG ditutup dalam zona hijau.
Adapun pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (Netsell) sebesar Rp 84 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0,58% ke level 14,581
Sementara itu, indeks utama bursa saham AS ditutup dalam zona merah pada perdagangan akhir pekan kemarin Jumat (14/12).
Indeks Dow Jones turun 2.02% ke level 24,100 , S&P melemah 1.91% ke level 2,599 , dan Nasdaq tertekan cukup besar 2.26% ke level 6,910. Pelemahan yang terjadi pada indeks utama AS inline dengan pergerakan bursa saham global yang juga terkoreksi cukup besar, dimana indeks MSCI seluruh dunia turun 1.58% bahkan hampir menyentuh 5% penurunan dalam dua minggu terakhir.
Adapun sentimen negatif yang menjadi pemberat perdagangan pekan kemarin salah satunya berasal dari kekhawatiran atas data ekonomi global yang lemah sebagai dampak perselisihan dagang AS & China serta antisipasi atas pertemuan Federal Reserve pada pekan ini.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami perkirakan IHSG kembali bergerak melemah dengan pergerakan di kisaran 6,101-6,286,” sebut analis OSO Securities dalam riset yang dirilis Senin (17/12/2018).

