Volume SUN Diperdagangan Selasa Kemarin Senilai Rp27,63 Triliun dari 36 Seri
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Berharga Negara (SBN) yang dilaporkan pada perdagangan kemarin (06/11), tercatat senilai Rp27,63 triliun dari 36 seri Surat Berharga Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangans seri acuan senilai Rp11,24 triliun.
Dalam laporan riset yang dirilis Rabu (07/11/2018), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, Obligasi Negara seri FR0065 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp8,88 triliun dari 63 kali transaksi di harga rata - rata 84,65% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0078 senilai Rp7,81 triliun dari 110 kali transaksi di harga rata - rata 100,01%.
Sedangkan Sukuk Negara Ritel seri SR009 menjadi Sukuk Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,13 triliun dari 13 kali transaksi di harga rata - rata 99,39% yang diikuti oleh perdagangan Project Based Sukuk seri PBS015 senilai Rp210,0 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 85,95%.
Sementara itu, dari perdagangan surat utang korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp977,24 miliar dari 32 seri surat utang korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multigriya Finansial Tahap VI Tahun 2018 Seri A (SMFP04ACN6) menjadi surat utang korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp189,7 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 100,02% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi I Angkasa Pura II Tahun 2016 Seri A (APIA01A) senilai Rp80,0 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 98,9%.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika ditutup menguat sebesar 172,50 (1,15%) di level 14804,00 setelah bergerak pada kisaran 14790,00 hingga 14947,50 per Dollar Amerika dengan mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan.
Pengutan nilai tukar Rupiah tersebut terjadi di tengah nilai tukar mata uang regional yang tidak banyak mengalami perubahan terhadap Dollar Amerika. Selain mata unag Rupiah, penguatan mata uang regional didapati pada mata uang Peso Philippina (PHP) yang menguat sebesar 0,37% dan Rupee India (INR) sebesar 0,17%.
Adapun Imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin (06/11), bergerak dengan arah perubahan yang bervariasi dimana pada negara - negara maju, tingkat imbal hasil surat utangnya cenderung mengalami kenaikan.
Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup dengan mengalami kenaikan terbatas di level 3,212%.
Adapun untuk tenor 30 tahun justru mengalami penurunan di level 3,426% jelang pelaksanaan pemilihan umum tengah waktu (midterm election).
Sedangkan imbal hasil dari surat utang Inggris terlihat mengalami kenaikan di level 1,539% adapun surat utang Jerman ditutup dengan posisi yang sama dengan penutupan sebelumnya yaitu di level 0,426%.
Surat utang regional yang juga terlihat mengalami penurunan imbal hasil pada perdagangan kemarin adalah surat utang China di level 3,509% dan surat utang Thailand di level 2,799%.

