Imbal Hasil SUN Diperdagangan Senin Lalu Bergerak Terbatas dengan Arah Perubahan Bervariasi

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 19 November 2018, bergerak terbatas dengan arah perubahan yang bervariasi di tengah rendahnya volume perdagangan di pasar sekunder.

Dalam laporan riset yang dirilis Rabu (21/11/2018), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 5 bps dengan rata - rata mengalami perubahan sebesar 2 bps dimana parah perubahan yang bervariasi didapati pada keselurahan tenor Surat Utang Negara.

Imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami perubahan yang berkisar antara 1 bps hingga 4 bps sementara itu imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah mengalami perubahan hingga sebesar 5 bps.

Sedangkan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang pada perdagangan di hari Senin, mengalami perubahan berkisar antara 1 bps hingga 4 bps.

Lebih lanjut I Made menambahkan, terbatasnya perubahan imbal hasil pada perdagangan di hari Senin (19/11), juga didapati pada Surat Utang Negara seri acuan, dimana perubahan imbal hasil yang terjadi pada seri acuan hanya mencapai sebesar 1 bps.

Imbal hasil dari Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun, 15 tahun dan 20 tahun mengalami perubahan kurang dari 1 bps sehingga tingkat imbal hasilnya masing - masing berada pada level 7,921%; 8,284% dan 8,423%.

Adapun penurunan imbal hasil sebesar 1 bps didapati pada seri acuan dengan tenor 10 tahun sehingga tingkat imbal hasilnya berada pada level 7,993%.

Menurut I Made, terbatasnya pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di hari Senin (19/11) kemarin, dipengaruhi oleh pelaku pasar yang menahan diri melakukan transaksi jelang hari libur nasional di hari Selasa (20/11), serta jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 21 November 2018.

“Minimnya katalis dari dalam negeri juga menyebabkan terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Pelaku pasar yang menahan diri untuk melakukan transaksi tercermin pada volume perdagangan Surat Berharga Negara yang tidak begitu besar, yaitu hanya senilai Rp5,37 triliun,” ungkap I Made.

Baca juga :  Volume SBN Diperdagangan Senin Lalu Senilai Rp5,37 Triliun dari 31 Seri

Sementara itu, dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi juga terbatas dengan arah perubahan yang bervariasi.

Imbal hasil dari INDO43 mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 5,466% setelah mengalami penurunan harga sebesar 20 bps. Sedangkan imbal hasil dari INDO23 dan INDO28 tidak banyak mengalami perubahan, dengan perubahan kurang dari 1 bps  masing - masing berada di level 4,353% dan 4,826%.

Perubahan tingkat imbal hasil Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika yang cenderung mengalami kenaikan pada perdagangan di hari Senin kemarin dipengaruhi oleh kembali naiknya persepsi risiko yang tercermin pada kenaikan angka Credit Default Swap (CDS).