ANALIS MARKET (09/10/2018) : IHSG Diproyeksi Masih Memiliki Ruang untuk Melemah dengan Pergerakan di Kisaran Level 5,706 - 5,758

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (8/10), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat (+0.51%) ke level 5,761. Sementara investor asing melakukan net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp. 900,2 milyar. Sektor barang konsumsi yang mengalami penguatan terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya. Sektor barang konsumsi naik (+2.13%) diikuti industri dasar (+0.56%).

Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, diperdagangan hari ini, Selasa (09/10/2018), pasar masih mencermati sentimen dari dalam negeri yang masih berkisar tentang terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dikarenakan dampak dari yield dari surat utang tenor 10 tahun AS meningkat tajam sudah di atas 3,4%.

Ditengah tekanan nilai tukar tersebut, rilis data penjualan ritel Indonesia, dimana naik dari sebelumnya 2.9% menjadi 6.1% di harapkan menjadi sentimen positif di saat terpuruknya rupiah.

Beralih dari sana, sentimen yang menghangat adalah, Afrika Selatan mungkin akan diminta untuk bertemu dengan IMF apabila hutang meningkat tapi tanpa adanya sumber penerimaan yang baru, sehingga hal ini berpotensi untuk membuat gejolak di pasar Emerging Market berikutnya, yang dapat menyebabkan melemahnya kembali Rupiah kedepannya.

Adapun Bank sentral China juga kembali memangkas jumlah uang yang harus dicadangkan bank, sebagai bagian dari upaya para pembuat kebijakan untuk menopang perekonomian domestik di tengah perang perdagangan dengan Amerika, hal inilah yang menyebabkan Rupiah mengalami pelemahan.

PBOC memangkas cadangan wajib bank untuk keempat kalinya tahun ini sebagai bagian dari upaya untuk mendukung pertumbuhan. Pihak otoritas moneter China tersebut ini mengambil langkah serupa pada April.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, Kami memprediksi indeks IHSG masih memiliki ruang untuk melemah dengan support dan resistance di level  5,706 - 5,758,” sebut Nico dalam laporan riset yang dirilis Selasa (09/10/2018).