IFC Dukung Altus Capital Merevitalisasi Perusahaan Kesulitan Keuangan

foto: istimewa

Pasardana.id - IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, IFC Financial Institutions Growth Fund dan IFC Emerging Asia Fund, dua dana yang dikelola oleh IFC Asset Management Company (AMC), berinvestasi hingga US$ 65 juta di Altus Special Situations Asia 1 LP.

Investasi ini akan digunakan untuk memberi dukungan kepada perusahaan-perusahaan yang sedang dalam kesulitan keuangan (financial distress) di pasar Asia Timur yang tengah berkembang, dengan pembiayaan untuk memastikan perusahaan-perusahaan tersebut dapat memenuhi kewajiban keuangan mereka, mendapatkan kembali kelayakan kredit serta mempertahankan lapangan pekerjaan, dengan demikian berkontribusi pada pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Perusahaan-perusahaan di kawasan ini menghadapi berbagai tantangan di tengah pertumbuhan ekonomi yang kuat. Di sejumlah pasar, setelah krisis keuangan global, kredit macet pada perusahaan-perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi (highly leveraged) dan kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) meningkat sehingga mengakibatkan terperangkapnya modal perbankan.

Akibatnya, perusahaan-perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan tidak dapat memperoleh kredit untuk mengembalikan kelangsungan usaha dan membangun kembali kegiatan operasionalnya. 

Melalui Program Pemulihan Aset Bermasalah global (Distressed Assets Recovery Program/DARP), IFC bekerja dengan berbagai mitra untuk membangun platform regional di pasar yang tengah berkembang dan mendorong institusi investasi lainnya untuk berinvestasi dalam aset yang bermasalah (distressed asset).

Investasi ini akan memungkinkan Altus untuk mendirikan fasilitas regional untuk berinvestasi di Filipina, Thailand, Indonesia, dan Vietnam. Indonesia dan Vietnam adalah pasar yang baru untuk pemulihan aset yang bermasalah.

Melalui investasi ini, IFC dan AMC berupaya mendukung kedua pasar yang tengah tumbuh tersebut dan menarik minat para investor. 

"Saya senang untuk memulai fase berikutnya dari perluasan Altus Capital bersama dengan mitra kami di IFC, AMC dan institusi investasi lainnya," ungkap CEO Altus Capital Pavan Gidwani, Rabu (31/10/2018).

Ia menambahkan, Altus menyambut peran dinamis IFC sebagai investor yang selain bersedia terlibat langsung juga mengelola aset di wilayah yang sedang berkembang ini, secara aktif membantu meningkatkan nilai perusahaan pasar menengah yang mampu bertahan tetapi belum berkinerja baik, serta hard assets yang membutuhkan pembangunan kembali dan melakukan reposisi.

“Rekam jejak kami menunjukkan banyak kisah sukses yang kami dokumentasikan di berbagai sektor dan pasar, semua dengan dampak sosial dan pembangunan yang besar. Kami berkomitmen penuh untuk melanjutkan pembangunan dengan menggunakan dana baru yang kami kelola ini," tambah Gidwani. 

Altus Special Situations Asia 1 LP akan dapat menyalurkan modal hingga US$ 272,5 juta. IFC, IFC Financial Growth Fund dan IFC Emerging Asia Fund masing-masing akan memberikan kontribusi hingga US$ 15 juta, US$ 25 juta, dan US$ 25 juta. Altus Capital Corporation akan berkontribusi US$ 7,5 juta.

“Dukungan IFC diharapkan akan dapat mempromosikan integrasi pasar yang lebih luas sebagai usaha untuk melakukan resolusi aset yang bermasalah melalui penciptaan platform regional. Hal ini akan memobilisasi modal regional dan internasional yang sangat diperlukan bagi perusahaan-perusahaan yang tengah mengalami kesulitan keuangan agar mereka dapat berkembang kembali,” jelas Direktur IFC untuk Asia Timur dan Pasifik Vivek Pathak.

Dia menambahkan, selanjutnya, perusahaan-perusahaan ini dapat merencanakan pertumbuhan jangka panjang berkelanjutan yang akan meningkatkan peluang terbukanya lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. 

“IFC Financial Institutions Growth Fund dan IFC Emerging Asia Fund senang untuk dapat berinvestasi di Altus, yang akan menyediakan modal dan keahlian yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di kawasan ini yang tengah berupaya keras untuk meningkatkan kinerjanya. Dengan demikian, dana investasi berpeluang untuk meningkatkan dampak dan memberikan pengembalian finansial yang baik bagi para investor kami,” kata Chief Executive Officer, IFC Asset Management Company Marcos Brujis.

IFC telah bekerjasama dengan Altus — mitra DARP — sejak tahun 2012. Di bulan Maret 2018, IFC DARP telah menginventasikan lebih dari US$5,5 miliar yang difokuskan pada aset yang bermasalah di dunia.

Di Asia, proyek aktif IFC DARP mencakup komitmen IFC sekitar US$525 juta dan investasi bersama sekitar US$560 juta.