ANALIS MARKET (29/10/2018) : Meningkatnya Persepsi Risiko yang Didorong Oleh Koreksi di Pasar Saham Global Jadi Katalis Negatif Bagi Pasar SUN

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini, diperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN) akan kembali bergerak terbatas dengan arah perubahan harga yang bervariasi.

Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, meningkatnya persepsi risiko yang didorong oleh koreksi di pasar saham global akan menjadi katalis negatif bagi pasar Surat Utang Negara.

“Hanya saja, penurunan imbal hasil surat utang global akan menjadikan imbal hasil Surat Utang Negara cukup menarik untuk diakumulasi,” jelas I Made dalam laporan riset yang dirilis Senin (29/10/2018).

Sementara itu, lanjut I Made, dalam sepekan kedapan, investor akan mencermati beberapa agenda ekonomi penting, seperti Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Inggris (BOE) dan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ).

Adapun pada akhir pekan, data sektor tenaga kerja Amerika Serikat akan menjadi fokus perhatian investor.

Dari dalam negeri, pelaku pasar akan menantikan data inflasi bulan Oktober 2018 yang akan disampaikan pada hari Kamis, 1 November 2018.

“Secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada area konsolidasi di tengah terbatasnya perubahan harga Surat Utang Negara yang terjadi di pasar sekunder. Kondisi tersebut akan berdampak terhadap arah pergerakan harga Surat Utang negara yang akan beregrak mendatar (sideways) terutama pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah,” terangnya.

Sementara itu, pada sepekan kedepan terdapat dua surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp4,15 triliun.

Adapun PT Pemeringkat Efek Indonesia mengafirmasi peringkat idBBB+ terhadap Perusahaan Umum Perumahan Nasional (Perumnas) beserta Medium Term Notes yang diterbitkannya.