ANALIS MARKET (24/10/2018) : Pasar Obligasi Hari Ini Berpotensi Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka seharusnya mengalami penguatan.

Namun ada potensi obligasi berdurasi 15 tahun dan 20 tahun masih tidak memiliki volume yang cukup untuk mengangkat kenaikkan.

Analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus mengungkapkan, pada akhirnya penantian pengumuman BI Rate tiba, Bank Indonesia pada akhirnya menahan kenaikkan tingkat suku bunganya saat ini, menyiapkan amunisi ketika volatilitas meninggi jelang kenaikkan tingkat suku bunga The Fed pada bulan Desember nanti.

“Namun kami menilai, Bank Indonesia kehilangan kesempatan apabila memang ingin menggunakan strategi di depan kurva, karena kalau seperti ini akan terlihat bahwa Bank Indonesia hanya bereaksi tatkala volatilitas Rupiah meninggi, capital outflow terjadi, dan kenaikkan The Fed terjadi. Satu sisi tentu kita harus menghormati keputusan dari Bank Indonesia,” jelas Nico dalam laporan riset yang dirilis Rabu (24/10/2018).

Ditambahkan, fokus berikutnya adalah persiapan implementasi DNDF yang sudah diujicobakan kepada 11 Bank yang efektif pada tanggal 1 November nanti.

“Kami merekomendasikan hold hingga berpotensi untuk beli apabila pergerakan melebihi dari 40 bps,” ujar Nico.

Sementara itu, diperdagangan obligasi kemarin (23/10), total transaksi dan frekuensi naik dibandingkan hari sebelumnya (22/10) ditengah tengah gegap gempitanya lelang yang terjadi kemarin. Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 10 – 15 tahun, diikuti oleh 5 – 7 tahun dan 15 – 20 tahun.

Menurut Nico, pasar obligasi kemarin (23/10), melalui lelang masih menjaga optimisme pasar terhadap Surat Utang dalam negeri.

“Tentu hal ini sesuatu yang sangat menggembirakan ditengah-tengah tekanan terhadap Rupiah serta kenaikkan imbal hasil akibat adanya capital outflow,” jelas Nico.

Fokus berikutnya adalah menjaga moment ini untuk positif hingga akhir tahun tatkala The Fed mengumumkan kenaikkan tingkat suku bunganya.