Volume SBN Diperdagangan Senin Kemarin Senilai Rp4,50 Triliun dari 38 Seri

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Berharga Negara (SBN) yang dilaporkan pada perdagangan kemarin (22/10), tercatat senilai Rp4,50 triliun dari 38 seri Surat Berharga Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp1,38 triliun.

Dalam laporan riset yang dirilis Selasa (23/10/2018), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, Obligasi Negara seri FR0063 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,09 triliun dari 11 kali transaksi di harga rata - rata 89,58% yang diikuti oleh perdagangan seri FR0072 senilai Rp416,04 miliar dari 61 kali transaksi di harga rata - rata 93,87%.

Sementara itu, Project Based Sukuk seri PBS013 menjadi Sukuk Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp258,16 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 99,62% yang diikuti oleh perdagangan Sukuk Negara Ritel seri SR010 senilai Rp54,32 miliar dari 17 kali transaksi di harga rata - rata 95,83%.

Adapun dari perdagangan surat utang korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp963,54 miliar dari 33 seri surat utang korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan III Federal International Finance Tahap IV Tahun 2018 Seri A (FIFA03ACN4) menjadi surat utang korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp263,0 miliar dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 100,00% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI Tahap II Tahun 2017 Seri B (BBRI02BCN2) senilai Rp110,0 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 99,74%.

Sementara itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika ditutup pada level 15187,00 per Dollar Amerika setelah bergerak cukup berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 15182,00 hingga 15200,00 per Dollar Amerika.

Level penutupan pada perdagangan kemarin tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya, setelah pada awal perdagangan dibuka melemah di level 15200 per Dollar Amerika.

Sementara itu, nilai tukar mata uang regional pada perdagangan kemarin ditutup bervariasi dengan kecenderungan mengalami pelemahan terhadap Dollar Amerika.

Mata uang Baht Thailand (THB) memimpin pelemahan mata uang regional dengan pelemahan sebesar 0,50% yang diikuti oleh mata uang Yen Jepang (JPY) sebesar 0,27% dan Peso Philippina (PHP) sebesar 0,19%. Adapun mata uang regional yang mengalami penguatan diantaranya adalah Won Korea Selatan (KRW) sebesar 0,32% dan Dollar Taiwan (TWD) sebesar 0,18%.

Sementara itu, imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin terlihat bergerak dengan arah yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan di tengah meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap pasar saham global yang cenderung mengalami penurunan.

Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun dan 30 tahun ditutup dengan mengalami kenaikan terbatas di level 3,194% dan 3,384%.

Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) ditutup dengan mengalami penurunan, masing - masing di level 0,446% dan 1,521%. Sedangkan imbal hasil surat utang Jepang dan Thailand mengalami kenaikan imbal hasil masing - masing di level 0,149% dan 2,874%.