Tekanan Terhadap Rupiah Reda, Harga SUN Diperdagangan Rabu Kemarin Cenderung Naik

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, 10 Oktober 2018 kemarin, cenderung mengalami kenaikan di tengah meredanya tekanan terhadap nilai tukar Rupiah serta imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami penurunan.

Dalam laporan riset harian yang dirilis Kamis (11/10/2018), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, perubahan harga Surat Utang Negara yang cenderung mengalami kenaikan berkisar antara 5 hingga 75 bps tersebut, mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil hingga sebesar 8 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar didapati pada Surat Utang Negara bertenor pendek.

“Imbal hasil dari Surat Utang Negara bertenor pendk tersebut mengalami penurunan yang berkisar antara 1 - 8 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 10 bps,” ungkap I Made.

Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah mengalami perubahan yang bervariasi berkisar antara 2 bps hingga 4 bps dengan adanya perubahan harga yang mencapai 15 bps.

Sementara itu, untuk Surat Utang Negara dengan tenor panjang juga terlihat mengalami perubahan yang bervariasi berkisar antara 1 - 8 bps yang didorong oleh adanya perubahan harga yang mencapai 75 bps.

Dijelaskan, harga Surat Utang Negara yang cenderung mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin didukung oleh meredanya tekanan terhadap pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, dimana pada perdagangan kemarin ditutup dengan mengalami penguatan.

Selain itu, hasil dari pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara pada hari Selasa, 9 Oktober 2018 juga menjadi katalis positif bagi perdagangan Surat Utang Negara.

Adapun dari faktor eksternal, pergerakan imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami penurunan turut menjadi katalis positif di pasar Surat Utang Negara.

Secara keseluruhan, lanjut I Made, pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 20 tahun sebesar 4 bps masing - masing di level 8,243% dan 8,911%.

Adapun imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor 10 tahun mengalami penurunan sebesar 5 bps di level 8,499%.

Sedangkan imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 15 tahun ditutup pada level 8,702%, mengalami penurunan kurang dari 1 bps dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.

Sementara itu, pergerakan imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami penurunan juga berdampak positif terhadap pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika yang juga mengalami penurunan hingga sebesar 3 bps.

Imbal hasil dari INDO28 mengalami penurunan sebesar 1 bps di level 4,681% didorong oleh adanya kenaikan harga sebesar 10 bps.

Adapun imbal hasil dari INDO43 terlihat mengalami penurunan sebesar 2 bps di level 5,286% dengan adanya kenaikan harga sebesar 30 bps.

Sementara itu, imbal hasil dari INDO26 mengalami penurunan sebesar 3 bps di level 4,649% yang didukung oleh adanya kenaikan harga sebesar 20 bps.