ANALIS MARKET (02/1/2018) : Rentan Aksi Ambil Untung, IHSG Berpotensi Bergerak Mixed Cenderung Menurun
Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup pada level tertinggi 6,355 akhir tahun lalu.
Aksi beli investor asing pada minggu terakhir tahun 2017 diharapkan dapat menopang IHSG, kendati analisa momentum mengindikasikan IHSG overbought sehingga rentan terkena aksi ambil untung.
"Menyikapi kondisi tersebut, Kami memperkirakan IHSG bergerak mixed cenderung menurun hari ini," sebut analis Kiwoom Sekuritas yang dilansir dari laman resminya, Selasa (02/1/2018).
Sementara itu, dari factor eksternal, Bursa Eropa dan Amerika bergerak mixed cenderung menurun hari Jumat lalu seiring aksi profit taking investor atas kinerja investasi FY 2017 yang cukup baik.
Adapun bursa regional diperdagangkan mixed pagi ini, hari pertama perdagangan tahun 2018. Harga minyak dunia bertahan di atas level US$ 60 per barrel dengan harga batubara juga bertahan di atas level US$ 100 per ton.
Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi dari emiten yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;
BIPI - Divestasi anak usaha
PT Benakat Integra (BIPI) akan melakukan divestasi saham di sejumlah anak usaha. Perseroan telah menandatangani perjanjian jual beli saham dan piutang anak usaha dengan PT Pratama Media Abadi. BIPI sepakat menjual dan mengalihkan saham sebanyak 55.05% di PT Indelberg Oil Indonesia dan 2.13% saham di PT Indelberg Indonesia (II).
NRCA - Target kontrak baru
PT Nusa Raya Cipta (NRCA) memperkirakan prospek bisnis konstruksi tahun 2018 belum berubah signifikan dibandingkan dengan tahun ini sehinga perseroan hanya menargetkan kontrak baru senilai Rp 3.7 Triliun atau naik 12% dibandingkan dengan target kontrak baru di tahun lalu mencapai Rp 3.3 Triliun.
Dalam target kontrak baru, NRCA mengincar proyek pembangunan gedung serta peluang dari proyek infrastruktur. Selain itu, NRCA juga mulai masuk bisnis properti dengan membangun satu hotel bintang tiga di Surabaya berkapasitas 130 kamar.
TRAM & SMRU - Tender offer
PT Trada Alam Minera (TRAM) akan melakukan tender offer atas 49.9% saham PT SMR Utama (SMRU). Sebagai tindak lanjut pengambilan saham sebelumnya yang sebanyak 50.1%. Perseroan menetakan harga tender offer saham SMRU sebesar Rp 502 per saham. Periode tender offer terhadap saham public di SMR Utama berlangsung sejak 30 Desember 2017 sampai 28 Januari 2018.

