Bursa Asia Kembali Capai Rekor
Pasardana.id - Bursa saham Asia menguat pada Selasa (16/1/2018) dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,5 persen. Seperti dilaporkan Reuters, angka indeks kembali mencapai rekor baru seperti yang terjadi pada sesi sebelumnya.
Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, melonjak 236,93 poin, atau sekitar 1 persen, menjadi 23.951,81. Sebelum penutupan, angka indeks sempat mencapai 23.962,07 yang merupakan angka tertinggi sejak November 1991.
Lonjakan yang terjadi dipicu penguatan dolar Amerika Serikat yang mendukung peningkatan saham perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor. Saham Toyota Motor Corp, Tokyo Electron, dan Panasonic Corp masing-masing naik 1,05, 1,6, dan 0,6 persen.
Saham perusahaan penyedia layanan teknologi informasi Obic Co meroket 7,9 persen hingga mencapai harga tertinggi dalam 18 tahun terakhir setelah harian bisnis Nikkei melaporkan bahwa laba operasional Obic dalam periode sembilan bulan sampai Desember 2017 meningkat seperlima.
Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, meningkat 18,01 poin, atau sekitar 0,72 persen, menjadi 2.521,74. Saham Samsung Electronics meningkat 3,01 persen, telah dua sesi beruntun peningkatan terjadi.
Saham SK Hynix, LG Display, Hyundai Motor, dan Kia Motors masing-masing naik 2,34 persen, 6,9 persen, 1,94 persen, dan 1,87 persen. Sedangkan saham Samsung BioLogics anjlok 1,31 persen.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, naik 26,11 poin, atau sekitar 0,77 persen, menjadi 3.436,59. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong melambung 565,88 poin, atau sekitar 1,81 persen, menjadi 31.904,75 yang merupakan angka rekor penutupan baru. Indeks Hang Seng menguat 15 sesi beruntun yang merupakan rekor baru rentetan penguatan beruntun.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 28,50 poin, atau sekitar 0,47 persen, menjadi 6.048,60. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Filipina dan Thailand mencapai angka rekor. Indeks utama Bursa Singapura dan Indonesia menguat, sedangkan di Malaysia dan Vietnam melemah.
Dalam pasar mata uang, nilai tukar dolar AS naik 0,4 persen terhadap yen Jepang menjadi 110,93 yen per dolar AS. Sedangkan terhadap won Korsel, nilai tukar dolar AS tetap berada di kisaran 1.062,7 won per dolar AS.

