Volume Perdagangan SUN Rabu Kemarin Tercatat Sebesar Rp5,411 Triliun dari 33 Seri
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Rabu (17/5/2017) kemarin, tercatat senilai Rp5,411 triliun dari 33 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,10 triliun.
“Obligasi Negara seri FR0072 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar senilai Rp1,14 triliun dari 63 kali transaksi di harga rata - rata 105,00% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0056 senilai Rp1,00 triliun dari 9 kali transaksi di harga rata - rata 109,15%. Sedangkan FR0072 dan FR0074 menjadi seri Surat Utang Negara yang paling sering diperdagangkan sebesar 63 dan 46 kali transaksi,†terang analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Sementara itu, lanjut I Made, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp796,90 miliar dari 29 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
“Obligasi Berkelanjutan III FIF Tahap I Tahun 2017 Seri B (FIFA03BCN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp115,9 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,00% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II Tahun 2017 (PNBN02SBCN2) senilai Rp96,50 miliar dari 58 kali transaksi di harga rata - rata 100,50%,†paparnya.
Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah di level 13324,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 24,00 dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.
Menurut I Made, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran 13292,00 hingga 13325,00 per dollar Amerika sepanjang perdagangan. Pelemahan nilai tukar rupiah terjadi di tengah bervariasinya arah perubahan mata uang regional terhadap dollar Amerika dengan kecenderungan seluruh mata uang regional mengalami pelemahan.
“Mata uang Rupiah Indonesia (IDR) memimpin pelemahan mata uang regional diikuti oleh Won Korea Selatan (KRW) dan Peso Philippina (PHP). Sementara itu Yen Jepang (JPY) memimpin penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika di tengah pelemahan dollar Amerika terhadap mata uang dunia,†tandasnya.

