Volume Perdagangan SUN Rabu Kemarin Sebesar Rp14,93 Triliun dari 41 Seri
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Rabu (22/3/2017) kemarin, masih cukup besar yakni tercatat senilai Rp14,93 triliun dari 41 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp4,45 triliun.
“Obligasi Negara seri FR0061 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,04 triliun dari 46 kali transaksi di harga rata - rata 100,57% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0053 senilai Rp2,03 triliun dari 45 kali transaksi di harga rata - rata 105,04%,†terang analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (23/3/2017).
Adapun Obligasi Negara seri FR0059, sambung I Made, menjadi Surat Utang Negara yang paling sering diperdagangkan, sebanyak 91 kali transaksi dengan volume perdagangan senilai Rp1,11 triliun yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0072, sebanyak 78 kali transaksi senilai Rp1,25 triliun.
Ditambahkan, dari perdagangan obligsi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp533,70 miliar dari 30 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
“Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2017 Seri A (ASDF03ACN3) dan Obligasi I Ciputra Residence Tahun 2014 Seri B (CTRR01B) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, masing - masing senilai Rp80 miliar dari 5 kali dan 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,15% dan 104,875%,†tuturnya.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup dengan pelemahan, sebesar 11,00 pts (0,08%) di level 13329,00 per dollar Amerika seiring dengan penguatan mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia.
Bergerak melemah sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13321,00 hingga 13352,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam dua hari berturut - turut beregrak seiring dengan mata uang regional yang cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika.
“Mata uang Rupee India (INR) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh Peso Philippina (PHP) dan Won Korea Selatan (KRW). Sedangkan mata uang Yen Jepang (JPY) ditutup dengan mengalami penguatan terhadap dollar Amerika,†tandasnya.

