Volume Perdagangan SUN Kamis Kemarin Sebesar Rp12,665 Triliun dari 38 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Kamis (09/3/2017) kemarin masih cukup besar, yakni tercatat senilai Rp12,665 triliun dari 38 seri Surat Utang Negara yang dilaporkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,215 triliun.

“Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12180201 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,7 triliun dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 94,89% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0061 senilai Rp1,35 triliun dari 18 kali transaksi di harga rata - rata 99,14%,†terang analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (10/3/2017).

Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, jelas I Made, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,037 triliun dari 30 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

“Obligasi Berkelanjutan III BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2017 Seri A (BFIN03ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp238 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,10% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multigriya Finansial Tahap VII Tahun 2017 Seri A (SMFP03ACN7) senilai Rp179 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,005%,†paparnya.

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah sebesar 40,00 pts (0,30%) pada level 13390,00 per dollar Amerika.

Setelah bergerak dengan kecenderung mendatar (sideways) dalam beberapa hari perdagangan terakhir, nilai tukar rupiah pada perdagangan kemarin ditutup dengan mengalami pelemahan.

Menurut I Made, bergerak melemah sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13361,00 hingga 13394,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah terjadi di tengah mata uang regional yang cenderung mengalami pelemahan seiring dengan menguatnya dollar Amerika jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.

“Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika yang diikuti oleh Dollar Taiwan (TWD) dan Yen Jepang (JPY),†pungkasnya.