Volume Perdagangan SUN Jumat Kemarin Senilai Rp8,79 Triliun dari 36 Seri
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan kemarin, tercatat senilai Rp8,79 triliun dari 36 seri Surta Utang Negara, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,01 triliun.
“Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,37 triliun dari 94 kali transaksi di harga rata - rata 96,46% dan diikuti oleh perdagangan Surat Perbendaharaan Negara seri SPN03170307 senilai Rp1,11 triliun dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 99,91%,†jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (27/2/2017).
Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan tercatat senilai Rp611,67 miliar dari 21 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
“Obligasi Berkelanjutan II Toyota Astra Financial Services Tahap II Tahun 2017 Seri A (TAFS02ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp270 miliar dari 9 kali transaksi di harga rata - rata 100,02% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank III Tahap I Tahun 2016 Seri B (BEXI03BCN1) senilai Rp75 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,14%,†terang I Made.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup menguat, sebesar 20,00 pts (0,15%) pada level 13331,00 per dollar Amerika setelah bergerak terbatas dengan mengalami penguatan pada kisaran 13318,00 hingga 13342,00 per dollar Amerika.
Menurut I Made, penguatan nilai tukar rupiah tersebut sejalan dengan penguatan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika di tengah melemahnya mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia sebagai respon terhadap belum jelasnya kebijakan fiskal termasuk kebijakan pajak dari pemerintahan Donald Trump.
Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin penguatan mata uang regional yang dikuti oleh mata uang Dollar Taiwan (TWD) dan Ringgti Malaysia (MYR).
“Dengan penguatan di akhir pekan tersebut, maka pergerakan mata uang regional di sepanjang pekan kemarin cenderung mengalami penguatan terhadap dollar Amerika dengan mata uang Won Korea Selatan mengalami penguatan terbesar (1,33%) dan diikuti oleh mata uang Dollar Singapura (1,04%),†tandasnya.

