Volume Perdagangan SUN Diperdagangan Jumat Lalu Senilai Rp21,81 Triliun dari 39 Seri
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada akhir perdagangan pekan kemarin (Jumat, 12/5/2017) cukup besar, yakni tercatat senilai Rp21,81 triliun dari 39 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp5,58 triliun.
“Obligasi Negara seri FR0070 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp8,81 triliun dari 18 kali transaksi di harga rata - rata 107,61% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0056 senilai Rp2,21 triliun dari 86 kali transaksi di harga rata - rata 108,28%,†terang analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (15/5/2017).
Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp734 miliar dari 27 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
“Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap III Tahun 2015 Seri B (PPGD02BCN3) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp118 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 101,64% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank II Tahap V Tahun 2015 Seri B (BEXI02BCN5) senilai Rp100 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 101,29%,†papar I Made.
Sementara itu, lanjut I Made, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 17,00 pts pada level 13330,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13318,00 hingga 13348,00 per dollar Amerika.
Menurutnya, penguatan nilai tukar rupiah tersebut seiring dengan penguatan mata uang regional terhadap mata uang dollar Amerika sebagai respon atas pernyataan dari pejabat Bank Sentral Amerika yang menyatakan kondisi ekonomi dan kebijakan moneter yang akan dilakukan Amerika.
“Mata uang Peso Philippina (PHP) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Rupiah Indonesia (IDR) dan Yen Jepang (JPY). Adapun Dollar Hongkong (HKD) dan Dollar Singapura (SGD) mengalami pelemahan mata uang terhadap dollar Amerika,†tandas I Made.

