Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Turun Berkisar Antara 1 - 9 Bps
Pasardana.id - Tren penurunan imbal hasil surat utang global serta penerbitan Sukuk Global oleh pemerintah mendukung terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di hari Kamis, 30 Maret 2017 kemarin.
“Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 9 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 5 bps dimana penurunan imbal hasil terjdi pada keseluruhan tenor Surat Utang Negara,†ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (31/3/2017).
Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan imbal hasil berkisar antara 3 - 4 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 10 bps.
Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 6 - 7 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 25 - 40 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami penurunan imbal hasil yang berkisar antara 1 - 7 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 80 bps.
Menurut I Made, penurunan imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin didukung oleh faktor pergerakan imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami penurunan serta hasil penjualan Sukuk Global yang dilakukan oleh pemerintah.
“Imbal hasil surat utang global bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan setelah pelaku pasar mencermati proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) serta kelanjutan dari rencana kebijakan fiskal pemerintah Amerika Serikat setelah pada pekan lalu paket kebijakan kesehatan yang diajukan oleh pemerintah tidak disetujui oleh legislatif,†papar I Made.
Sementara itu, lanjut I Made, keberhasilan pemerintah untuk kembali menerbitkan Sukuk Global senilai US$3 miliar juga menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.
Total penawaran yang masuk pada penerbitan tersebut mencapai US$10,84 miliar, mengindikasikan tingginya minta investor global untuk menempatkan dananya pada Sukuk Global yang diterbitkan oleh pemerintah.
“Dengan kombinasi dari kedua katalis tersebut, imbal hasil Surat Utang Negara mengalami penurunan yang cukup besar termasuk pada Surat Utan Negara seri acuan, dimana untuk tenor 10 tahun tingkat imbal hasilnya turun sebesar 5 bps di level 7,01%; imbal hasil seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 15 tahun turun sebesar 6 bps masing - masing di level 6,798% dan 7,396% sedangkan untuk tenor 20 tahun imbal hasilnya turun sebesar 7 bps di level 7,665%,†tandasnya.

