Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Bergerak Bervariasi dengan Perubahan Berkisar 1 - 10 Bps
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 10 April 2017 kemarin, bergerak bervariasi di tengah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
“Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 10 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor pendek,†ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) cenderung mengalami penurunan berkisar antara 2 - 10 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 10 bps.
Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan hingga sebesar 1 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang terbatas hingga sebesar 7 bps.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) bergerak cukup bervariasi berkisar antara 1 - 3 bps dengan adanya perubahan harga hingga sebesar 30 bps.
Menurut I Made, cukup bervariasinya arah pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.
Namun demikian, lanjut dia, meningkatnya persepsi resiko yang tercermin pada kenaikan CDS 5 tahun menjadi faktor yang membatasi kenaikan harga Surat Utang Negara, bahkan untuk beberapa seri Surat Utang Negara terjadi koreksi harga sehingga mendorong kenaikan imbal hasilnya.
“Pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin lebih cenderung untuk mengalami penurunan dimana untuk seri acuan dengan tenor 5 tahun, 10 tahun dan 15 tahun masing - masing mengalami penurunan hingga sebesar 1 bps di level 6,824%, 7,084% dan 7,458%. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 20 tahun mengalami penurunan sebesar 2 bps di level 7,692%,†tandasnya.

