Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kamis Kemarin Turun dengan Perubahan Berkisar Antara 1 - 6 Bps
Pasardana.id - Stabilnya nilai tukar rupiah dukung penurunan imbal hasil Surat Utang Negara di tengah tren kenaikan imbal hasil surat utang global pada perdagangan di hari Kamis, 2 Maret 2017 kemarin.
“Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 6 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1,5 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor panjang,†ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (03/3/2017).
Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 5 bps dengan adanya kenaikan harga hingga sebesar 10 bps.
Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) yang mengalami perubahan berkisar antara 1 - 2 bps dengan adanya perubaha harga hingga sebesar 10 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang cenderung bergerak dengan mengalami penurunan berkisar antara 1 - 6 bps setelah didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 50 bps.
Menurut I Made, pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami penurunan pada perdagangan kemarin didukung oleh stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah mata uang regional yang cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika seiring dengan menguatnya ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika (Fed Fund Rate/FFR) dalam waktu dekat.
“Investor terlihat aktif melakukan pembelian Surat Utang Negara di pasar sekunder sehingga mendorong terjadinya penurunan imbal hasilnya,†ujar I Made.
Selain itu, lanjut dia, penurunan imbal hasil juga didorong oleh masih berlanjutnya akumulasi pembelian oleh investor asing dimana pada awal bulan Maret 2017, investor asing mencatatkan pembelian bersih Surat Utang Negara senilai Rp723 miliar.
“Sehingga kombinasi dari keda faktor tersebut mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 15 tahun masing - masing sebesar 2 bps di level 7,207% dan 7,796% serta penurunan imbal hasil seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 20 tahun masing - masing sebesar 3 bps di level 7,479% dan 8,0455,†tandas dia.

