Imbal Hasil SUN Diperdagangan Jumat Lalu Bervariasi dengan Perubahan Berkisar Antara 1 - 9 Bps
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jumâ€Ã¢â€ž¢at, 12 Mei 2017 lalu, bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan didukung oleh faktor menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika jelang rilis data penjualan ritel dan inflasi Amerika periode April 2017.
“Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 9 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar didapati pada Surat Utang Negara dengan tenor menengah dan panjang,†ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (15/5/2017).
Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 4 bps didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 20 bps.
Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 5 bps dengan didorong olah adanya kenaikan harga sebesar 30 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) juga ditutup dengan perubahan yang bervariasi berkisar antara 1 - 9 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 90 bps.
Menurut I Made, pergerakan harga dipengaruhi faktor nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan di tengah melemahnya mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia sebagai respon atas pernyataan dari anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika yang menyatakan kondisi ekonomi dan kebijakan moneter Amerika.
Sementara itu, dari data ekonomi global, Bank Sentral Amerika menyatakan bahwa indeks harga konsumen yang disesuaikan secara musiman pada bulan April 2017 naik sebesar 0,2%.
Inflasi di bulan April terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan sebesar 0,2%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,1%. Harga konsumen meningkat 2,2% selama 12 bulan terakhir, turun dari kenaikan 2,4% di bulan Maret dan 2,7% di bulan Februari yang merupakan tingkat tertinggi sejak Februari 2012.
“Dengan moderasi ini, pejabat The Fed percaya bahwa mereka dapat terus menaikkan suku bunga secara bertahap. Harga inti naik 1,9% dari tahun ke tahun, hingga April biaya kesehatan mengalami penurunan berturut-turut selama tiga bulan, sementara itu biaya sewa naik 3,8% selama tahun lalu,†terang I Made.
Sehingga secara keseluruhan, lanjut dia, kombinasi dari faktor dalam dan luar negeri tersebut menyebabkan perubahan harga yang juga berdampak terhadap imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin.
Imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan masing - masing turun sebesar 2 bps, 9 bps dan 10 bps dimana untuk tenor 5 tahun ditutup pada level 6,781%, tenor 20 tahun ditutup pada level 7,856% dan tenor 10 tahun ditutup pada level 7,100%. Adapun imbal hasil seri acuan dengan tenor 15 tahun terlihat mengalami penurunan sebesar 12 bps di level 7,607%.

