Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Diperdagangan Jumat Lalu Alami Penurunan Seiring Penurunan Imbal Hasil dari US Treasury

foto : istimewa

Pasardana.id - Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika padan Jumat (12/5/2017) lalu, pergerakan imbal hasilnya mengalami penurunan seiring penurunan imbal hasil dari US Treasury jelang rilis data penjualan ritel dan inflasi Amerika di bulan April 2017.

“Imbal hasil dari INDO-27 ditutup dengan turun sebesar 4 bps di level 3,863% didorong oleh adanya kenaikan harga sebesar 30 bps dan imbal hasil dari INDO-47 yang dititutup turun sebesar 2 bps di level 4,820% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 40 bps adapun INDO-37 mengalami penurunan imbal hasil sebesar 1 bps di level 4,859% dengan didorong kenaikan harga sebesar 10 bps. Sementara itu, Imbal hasil dari INDO-20 tidak banyak mengalami perubahan di level 2,526%,†papar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (15/5/2017).

Sementara itu, imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup turun pada level 2,33% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,39%.

Menurut I Made, penurunan imbal hasil dari US Treasury tersebut dipengaruhi oleh faktor data ekonomi Amerika yang tumbuh di bawah estimasi analis.

“Data penjualan ritel Amerika di bulan April 2017 tumbuh sebesar 0,4% di bawah estimasi analis yang sebesar 0,6% memberikan sinyal belum cukup kuatnya tingkat permintaan di Amerika sebagaimana yang analis harapkan. Selain itu, data inflasi di bulan April 2017 yang naik sebesar 0,2% (MoM) dan 2,2% (YoY) memberikan sinyal kepada pembuat kebijakan bahwa ekonomi Amerika meskipun telah mengalami perbaikan masih belum sesuai dengan yang diharapkan,†jelas I Made.

Ditambahkan, penurunan imbal hasil juga terjadi pada surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) yang masing - masing ditutup turun pada level 0,39% dan 1,08% dari posisi penutupan sebelumnya di level 0,43% dan 1,15%.

Imbal hasil surat utang regional juga mengalami penurunan dimana kenaikan imbal hasil terjadi pada sebagian besar surat utang regional kecuali surat utang Hongkong yang justru mengalami flat.

“Hal tersebut kami perkirakan akan berdampak positif terhadap perdagangan Surat Utang Negara baik yang berdenominasi mata uang rupiah maupun dollar Amerika,†tandasnya.