ANALIS MARKET : Perseteruan AS-Korut Bawa IHSG Anjlok -59,81 Poin

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok sebesar -59,81 poin atau -1,02% ke level 5.766,14 dan disertai volume net sell oleh investor asing sebesar 1,153 triliun. Disamping itu, rupiah juga ikut melemah sebesar -0,24% ke harga 13,370.

Hampir semua sektor saham rontok kecuali sektor Agrikultur yang berakhir naik sebesar +0,16%. Sektor Aneka Industri dan Industri Dasar jatuh paling dalam yaitu masing-masing sebesar -2,01% dan 1,64%.

“Penurunan yang terjadi sesuai dengan ekspektasi kami, dimana tanda-tanda penurunan indeks telah terjadi sejak awal bulan Agustus dan probabilitas terjadinya penurunan indeks di bulan Agustus cukup tinggi secara historical,†terang Rudy Fenji, Investment Analyst PT Victoria Manajemen Investasi, kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Dijelaskan, penyebab dari penurunan IHSG yang cukup dalam hari ini adalah meningkatnya perseteruan antara Korea Utara dan Amerika Serikat.

Pada hari Kamis kemarin, Presiden Donald Trump kembali memperingatkan Korea Utara untuk tidak menyerang Guam.

Trump mengatakan bahwa ancaman yang dilontarkan sebelumnya untuk melepaskan "api dan kemarahan" pada Pyongyang, mungkin tidak cukup bagi Korut.

Sebelumnya, Korut menanggapi ultimatum Trump dengan balas mengancam akan menembakkan rudal ke wilayah Guam, lokasi markas militer AS. Bahkan, Korut menyebut peringatan dari Trump hanya omong kosong.

Oleh karena itu, jelas Rudy, investor saat ini mulai menghindari pasar saham, dan lebih memburu aset safe haven, seperti emas, dollar AS dan yen Jepang.

Efeknya, safe haven menguat, sementara IHSG dan rupiah melemah.

“Mengingat indikasi yang terjadi di atas, semakin memberikan sinyal kepada para investor untuk lebih mengukur resiko dalam penurunan indeks dan kami sarankan agar menunggu momentum untuk kembali masuk pada pasar saham. Momentum yang terbaik kami perkirakan berada pada bulan Oktober dan Nopember,†tandas Rudy.