ANALIS MARKET : IHSG Diprediksi Kembali Bergerak Mixed dengan Kecenderungan Negatif

foto : istimewa

Pasardana.id †Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali bergerak mixed dengan kecenderungan negatif hari ini menjelang libur peringatan Hari Lahirnya Pancasila.

Beberapa faktor mendasari prediksi ini, antara lain; Dow Jones turun 0.24% ditutup pada level 21,029.5 seiring langkah investor menunggu publikasi data tenaga kerja Amerika hari Jumat.

Adapun bursa regional pagi ini bergerak cenderung mendatar seiring langkah investor menunggu publikasi data manufaktur China.

Sedangkan Candlestick IHSG membentuk pola bearish harami mengindikasikan potensi pelemahan lanjutan hari ini.

“Dengan kondisi tersebut, kami memperkirakan IHSG kembali bergerak mixed dengan kecenderungan negatif hari ini menjelang libur peringatan Hari Lahirnya Pancasila,†sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam laman resminya, Rabu (31/5/2017).

Sementara itu, para pelaku pasar juga perlu mencermati beberapa aksi korporasi emiten yang diperkirakan dapat mempengaruhi pergerakan indeks diperdagangan hari ini, antara lain;

IPO - PT Armidian Karyatama 
PT Armidian Karyatama (AK) berencana menjual 1.64 miliar lembar saham baru (20% saham) melalui proses IPO. Kisaran harga IPO serta target perolehan dana belum dipublikasikan.

 Sekitar 70% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja berupa pembelian beberapa bidang tanah di Banten dan 30% untuk pelunasan sebagian utang kepada PT Mandiri Mega Jaya, induk perusahaan AK.

AK adalah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa pengelolaan dan penyewaan gedung, perkantoran, taman hiburan, dan rekreasi dan kawasan industri. AK juga bertindak sebagai general kontraktor pemasangan komponen bangunan, heavy lifting, konstruksi gedung, dll. PT Yuanta Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Masa penawaran awal berlangsung 31 Mei hingga 2 Juni. Dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif OJK pada 14 Juni 2017 maka listing ditargetkan pada 22 Juni 2017. 

BMRI - Emisi obligasi 
PT Bank Mandiri (BMRI) menaikan emisi obligasi dalam penawaran umum berkelanjutan (PUB) I tahap II menjadi Rp 6 Triliun dari rencana semula Rp 5 Triliun. Penerbitan surat utang termasuk emisi obligasi tanpa kupon (zero coupon bond) sebesar Rp 1 Triliun.

BMRI akan merilis obligasi senior dengan seri A-C dengan target dana sebesar Rp 5 Triliun. Sisa target emisi yang diterbitkan melalui seri D akan diterbitkan dalam bentuk obligasi senior tanpa kupon. Obligasi Seri D ditawarkan tanpa bunga dengan harga penawaran senilai 79.31% dari jumlah pokok obligasi, dengan batas jatuh tempo 5 Juni 2020.

Obligasi senilai Rp 6 Triliun yang akan diterbitkan perseroan dijamin oleh kesanggupan penuh para penjamin pelaksana emisi, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT BCA Sekuritas, PT BNI Securities, dan PT Danareksa Sekuritas. 

BRMS - Rencana non-preemptive rights 
Pemegang saham menyetujui rencana PT Bumi Resources Minerals (BRMS) menukar utang dengan saham dalam RUPSLB pada tanggal 30 Mei 2017. BRMS akan menerbitkan saham tanpa HMETD (non-preemptive rights) sebesar 36.75 miliar lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 84 per saham sehingga nilai tersebut mencapai US$ 286.11 Juta atau setara Rp 3.8 Triliun.

Penerbitan saham baru tersebut memiliki efek dilusi 58.79%. Melalui aksi korporasi tersebut BRMS akan membayar utang kepada tiga kreditur: Wexler Capital Pte Ltd senilai US$ 100 Juta, First Financial Company Ltd senilai US$ 90 Juta dan utang vendor senilai US$ 40 Juta. 

DMAS - Bentuk perusahaan patungan dengan PanaHome 
PT Puradelta Lestari (DMAS) menandatangani perjanjian kerja sama pembentukan perusahaan patungan dengan PanaHome Asia Pacific Pte Ltd, yang merupakan bagian dari Panasonic Group di Jepang. Perusahaan patungan tersebut akan mengembangkan kawasan hunian dengan konsep sustainable smart town di dalam kawasan kota Deltamas. Nilai investasi sekitar Rp 3 Triliun dan akan dilakukan secara bertahap.

Sejumlah proyek tersebut akan digarap hingga tahun 2026 mendatang. PanaHome Deltamas akan didirikan sebagai perusahaan patungan dengan porsi kepemilikan sebesar 51% dimiliki oleh PanaHome Gobel Indonesia, anak perusahaan terkonsolidasi PanaHome. Sementara DMAS menguasai 49% saham.