ANALIS MARKET : IHSG Bergerak Positif Hari Ini
Pasardana.id †Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak positif hari ini.
Beberapa faktor mendasari prediksi ini, antara lain; Dow Jones naik 0.62% ditutup pada level 21,993.71 seiring menurunnya kekuatiran atas ketegangan hubungan Amerika dan Korea Utara. Bursa Eropa mengalami rebound setelah mengalami tekanan akhir pekan lalu.
Adapun Bursa regional diperdagangkan positif hari ini. Sementara itu, Candlestick IHSG membentuk pola bullish harami, berpotensi melanjutkan rebound hari ini.
“Menyikapi beberapa faktor tersebut, kami memperkirakan IHSG bergerak positif hari ini,†sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Selasa (15/8/2017).
Lebih lanjut diungkapkan, beberapa aksi korporasi dari para emiten juga layak dicermati para investor, antara lain;
APLN - Kelanjutan reklamasi Pulau G
Mahkamah Agung menolak kasasi yang diajukan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan Perkumpulan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) terhadap anak usaha PT Agung Podomoro Land (APLN), PT Muara Wisesa Samudera (MWS).
MWS sebelumnya juga telah memperoleh putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) yang juga memenangkan Pemprov DKI Jakarta dalam perkara tersebut di tingkat banding. Dengan demikian APLN memperoleh izin secara hukum untuk melanjutkan reklamasi Pulau G, pulau buatan seluas 161 Ha di wilayah utara Jakarta.
INCO - Tingkatkan efisiensi
PT Vale Indonesia (INCO) akan mengandalkan efisiensi penggunaan bahan bakar untuk menjaga performa kinerja keuangan. Efisiensi dilakukan dengan melakukan konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi batubara pada tanur perseroan. Perseroan mencatatkan efisiensi senilai US$ 9.5 Juta sepanjang 1H 2017. Perolehan ini sejalan dengan keberhasilan perseroan mengonversi bahan bakar dari minyak menjadi batubara melalui tanur reduksi dan tanur pengering. Perseroan akan melanjutkan uji coba tanur reduksi kedua yang diharapkan tuntas pada 1Q 2018 sehingga membuat kinerja keunagan lebih baik kedepan. Hingga 1H2017 perseroan membukukan total pendapatan sebesar US$ 291.89 Juta atau naik 18.24% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 246.84 Juta.
PTBA - Efisiensi kontraktor jasa penambangan
PT Bukit Asam (PTBA) akan melakukan efisiensi dengan mengurangi ketergantungan kontrak jasa penambangan dari PT Pamapersada Nusantara (Pama). Saat ini PTBA akan memfokuskan kontrak pertambangan pada PT Satria Bahana Sarana (SBS) yang diakuisisi pada tahun 2015 lalu melalui anak usaha, PT Bukit Multi Investama.
Efisiensi akan terus meningkat sebab tidak menutup kemungkinan porsi operasional penambangan SBS akan ditingkatkan. Saat ini Pama masih menjadi kontraktor utama penambangan batubara PTBA. Selama 1H 2017 PTBA mengeluarkan dana operasional senilai Rp 1.17 Triliun untuk aktivitas penambangan yang dikerjakan Pamapersada, naik 6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
WIKA - Proyek Wika Gedung
Anak perusahaan PT Wijaya Karya (WIKA), PT Wika Gedung (WG), akan melakukan serah terima Tower Fortuna dalam proyek Apartemen Tamansari Prospero bulan Oktober. Tower Fortuna terdiri dari 618 unit apartemen dipasarkan sejak tahun 2015 dan telah terjual habis sejak bulan Januari lalu. Harga unit studio Tower Fortuna sekitar Rp 370 Juta sedangkan untuk unit dua kamar sekitar Rp 700 Juta.
Proyek Tamansari Prospero memiliki tiga tower yaitu Tower Fortuna, Tower Medio, dan Tower Aurum dengan keseluruhan unit mencapai 1,400 unit. Kebutuhan biaya investasi proyek Tamansari Prospero mencapai kisaran Rp 600 Miliar hingga Rp 700 Miliar. WG telah memulai pembangunan pondasi Tower Medio yang ditargetkan selesai pada tahun 2019 sedangkan Tower Aurum akan mulai dibangun pada akhir 2018 dan ditargetkan selesai pada tahun 2020.

