ANALIS : Harga SUN Hari Ini Masih Berpeluang Mengalami Penurunan
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih berpeluang untuk mengalami penurunan di tengah tren pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika seiring dengan menguatnya dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia.
Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, nilai tukar rupiah yang telah bergerak dengan mengalami penurunan dalam tiga hari terakhir kembali berpeluang mengalami pelemahan didukung oleh menguatnya dollar Amerika serta indikator teknikal yang menunjukkan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah mulai memasuki tren pelemahan terhadap dollar Amerika.
“Hal tersebut kami perkirakan akan mempengaruhi investor asing untuk mulai antisipasi dengan melakukan penjualan Surat Utang Negara di pasar sekunder sehingga akan mendorong terjadinya penurunan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder,†jelas I Made kepada Pasardana.id di Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Selain itu, lanjut I Made, penurunan harga Surat Utang Negara masih berpeluang terjadi di tengah spekulasi terhadap kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika pada pertemuan di bulan Maret 2017.
Sementara itu, dari perdagangan surat utang global, tutur I Made, pada perdagangan kemarin pergerakan imbal hasilnya ditutup dengan mengalami kenaikan.
Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 2,431% setelah sempat menyentuh level 2,457% dari level penutupan sebelumnya di kisaran 2,416% di tengah investor yang menantikan disampaikannya notulen Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.
Imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga ditutup dengan mengalami kenaikan masing - masing di level 0,301% dan 1,235%.
“Kenaikan imbal hasil tersebut kami perkirakan juga akan berdampak terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika,†ujarnya.
Sedangkan secara teknikal, jelas I Made, harga Surat Utang Negara secara umum masih bergerak pada area konsolidasi dengan adanya sinyal perubahan tren dari tren naik menjadi tren turun pada Surat Utang Negara dengan tenor 1 - 10 tahun dimana hal tersebut akan membuka peluang terjadinya koreksi harga pada tenor - tenor tersebut.
“Dengan pertimbangan beberapa faktor tersebut, maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder,†terangnya.
“Kami masih merekomendasikan strategi trading jangka pendek di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang masih berfluktuasi. Adpaun seri - seri yang dapat diperdagangkan diantaranya adalah seri FR0066, FR0048, FR0069, FR0036, ORI013, FR0053 dan FR0070. Adapun bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang, dapat memanfaatkan momentum koreksi harga untuk melakukan akumulasi secara bertahap, dengan beberapa seri pilihan diantaranya adalah FR0064, FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0065 dan FR0068,†tandas dia.

