ANALIS : Harga SUN Hari Ini Masih Akan Bergerak Terbatas
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan cenderung bergerak terbatas di awal perdagangan dimana pelaku pasar masih akan mencermati pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang diadakan oleh pemerintah.
Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra menuturkan, pada hari ini pemerintah berencana untuk menerbitkan Surat Utang Negara senilai Rp15 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor.
“Pada kuartal II 2017, pemerintah mentargetkan penerbitan Surat Berharga Negara melalui lelang senilai Rp138 triliun. Hasil dari pelaksanaan lelang akan menentukan arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder,†terang I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Sementara itu, dari perdagangan surat utang global, imbal hasil surat utang global cenderung mengalami penurunan di tengah pelaku pasar yang melakukan pembelian aset yang lebih aman (safe haven asset) sebagai antisipasi terhadap gejolak politik global setelah pemerintah Amerika memutuskan untuk melakukan penyerangan kepada negara Syria.
Dijelaskan, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 2,354% dan untuk tenor 30 tahun ditutup pada level 2,988%. Adapun imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 0,207% dan imbal hasil surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama ditutup pada level 1,076%.
“Kecenderungan penurunan imbal hasil dari surat utang global tersebut kami perkirakan akan berdampak positif terhadap pasar surat utang domestik asalkan didukung dengan membaiknya persepsi resiko yang tercermin pada penurunan angka CDS,†jelas I Made.
Sedangkan secara teknikal, lanjut dia, pergerakan harga Surat Utang Negara telah berada pada tren penurunan yang terjadi sejak akhir pekan lalu, sehingga diperkirakan akan kembali membuka peluang terjadinya penurunan harga dalam jangka pendek.
“Dengan kondisi tersebut kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Guna mengantisipasi tren penurunan harga Surat Utang Negara dalam jangka pendek, maka kami menyarankan kepada investor untuk melakukan pergerseran portofolio dari tenor panjang ke tenor menengah atau pendek,†terangnya.
“Adapun bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang, momentum koreksi harga dapat digunakan untuk melalukan akumulasi secara bertahap terhadap Surat Utang Negara dengan tenor panjang,†tandas I Made.

