ANALIS : Harga SUN Hari Ini Berpotensi Mengalami Kenaikan
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih berpeluang untuk mengalami kenaikan, didukung oleh hasil positif dari pelaksanaan lelang serta pegerakan imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami penurunan.
“Hasil dari lelang penjualan Surat Utang Negara yang diadakan pada hari Selasa kami perkirakan masih akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara di pada sekunder,†ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (12/4/2017).
Selain itu, lanjut I Made, pergerakan imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami penurunan diperkirakan juga akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.
Dijelaskan, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup turun pada level 2,298% setelah pelaksanaan lelang penjualan US Treasury dengan tenor 10 tahun senilau US$20 miliar dan tenor 30 tahun ditutup turun pada level 2,937% yang merupakan posisi terendahnya sejak 17 Januari 2017.
Penurunan imbal hasil dari US Treasury tersebut juga dipengaruhi oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap ketegangan geopolitik pasca keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk menyerang negara Syiria sebagai respon atas penggunaan senjata kimia oleh tentara Syiria untuk menyerang pemberontak.
Sementara itu, imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) ditutup pada level 0,204% tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya dan imbal hasil surat utang Inggris (Gilt) yang ditutup turun pada level 1,061% meskipun sempat naik di level 1,090%.
Hanya saja, tutur I Made, kenaikan harga tersebut akan dibatasi oleh faktor teknikal dimana harga Surat Utang Negara yang bergerak dalam tren penurunan serta investor asing yang terlihat melakukan penjualan Surat Utang Negara di pasar sekunder.
Berdasarkan data kepemilikan Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan per tanggal 10 April 2017, kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara mengalami penurunan senilai Rp3,08 triliun dibandingkan dengan posisi di tanggal 7 April 2017 dengan kepemilikan di Surat Berharga Negara senilai Rp725,03 triliun.
“Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Momentum kenaikan harga dapat dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk melakukan strategi trading dengan pilihan pada seri - seri FR0071, FR0073, FR0058, FR0065 dan FR0068,†tandasnya.

