Aksi Ambil Untung Investor Dorong Naiknya Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kamis Kemarin
Pasardana.id - Aksi ambil untung dari investor di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 9 Maret 2017 kemarin.
“Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 7 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 1,7 bps dimana kenaikan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor 4 - 10 tahun,†jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 2 - 6 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 20 bps.
Sementara itu, imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 5 - 7 bps dengan adanya koreksi harga yang berkisar antara 20 - 35 bps.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 7 bps setelah mengalami perubahan harga hingga sebesar 45 bps.
Menurut I Made, pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang cenderung mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin didorong oleh adanya aksi ambil untung oleh investor di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
“Setelah bergerak dengan mengalami tren kenaikan harga dalam sepekan terakhir, pelaku pasar mulai terlihat melakukan aksi ambil untung di pasar Surat Utang Negara sehingga mendorong terjadiya koreksi harga di pasar sekunder,†terangnya.
Ditambahkan, aksi ambil untung tersebut memanfaatkan momentum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah semakin besarnya peluang kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika di bulan Maret 2017.
Hingga perdagangan kemarin, lanjut dia, probabilitas kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika di bulan Maret 2017 sebagaimana yang disampaikan oleh Bloomberg telah mencapai 100,00% memberikan sinyal bahwa pelaku pasar yakin bahwa pada Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika di tanggal 14 - 15 Maret 2017 akan memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate/FFR).
Lebih lanjut diungkapkan, koreksi harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin juga didukung oleh indikator teknikal, dimana harga Surat Utang Negara telah berada pada area jenuh beli (overbought).
Sehingga secara keseluruhan, kombinasi dari beberapa faktor tersebut mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan masing - masing sebesar 5 bps untuk tenor 5 tahun, sebesar 7 bps untuk tenor 10 tahun, sebesar 1 bps untuk tenor 15 tahun dan sebesar 4 bps untuk tenor 20 tahun.

