ANALIS MARKET : Ada Potensi Rupiah Menguat Terbatas dengan Kisaran Sempit Antara Rp.13.315 - Rp.13.320 per USD

foto : istimewa

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat 'merah' sebagai indikasi potensi turunnya indeks di bursa Asia hari ini, ditambah sentimen turunnya harga minyak mentah pagi ini. 

“Ada potensi rupiah menguat terbatas terbantu dengan penguatan beberapa mata uang kuat Asia terhadap USDolar, dengan kisaran sempit antara Rp.13.315 - Rp.13.320 per USD," sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen, yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Kamis (03/8/2017).

Lebih lanjut diungkapkan, beberapa sentimen perlu dicermati pelaku pasar, antara lain; penerimaan bea dan cukai per Juli sebesar Rp.78,7 triliun, naik 6,7% yoy. Realisasi ini mencapai 41,6% dari target sebesar Rp.189,1 triliun. Kenaikan terutama karena naiknya cukai sebesar 7,3% yoy seiring dengan kenaikan tarif rokok rata-rata sebear 10,54% pada Mei 2017. 

“Dengan sisa waktu 5 bulan hingga akhir 2017, tampaknya realisasi penerimaan bea dan cukai agak sulit tercapai mengingat adanya tren turun produksi rokok dari perusahaan-perusahaan rokok besar. Penerimaan bea dan cukai ini mencapai 12,8% dari total penerimaan," terang Lana.

Sementara itu, stok minyak mentah AS per 28 Juli 2017 tercatat turun 1,53 juta barel mulai melambat dibandingkan penurunan sebelumnya yang mencapai 7,2 juta barel.

Sepanjang Juli, stok minyak mentah terus mencatatkan penurunan, yang membuat harga minyak mentah jenis WTI naik dari US$46,04 pbrl pada akhir Juni menjadi US$50,17 pbrl pada akhir Juli, dan mulai melemah memasuki Agustus.