ANALIS MARKET : Rupiah Kemungkinan Bergerak di Kisaran Antara Rp.13.350 - Rp.13.370 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat merah, tetapi kemungkinan akan ditutup bervariasi kendati ada sentimen negatif dari bursa global yang ditutup kompak turun pada akhir perdagangan minggu lalu. 

“Sedangkan rupiah kemungkinan bergerak di kisaran antara Rp.13.350 - Rp.13.370 per USD," jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen, dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Selasa (22/8/2017).

Lebih lanjut diungkapkan, beberapa sentimen perlu untuk dicermati pelaku pasar, antara lain; Pemerintah menjanjikan tidak akan menaikkan harga BBM, elpiji 3 kg dan listrik pada tahun 2018 kendati ada kenaikan harga minyak mentah global.

BI proyeksikan harga minyak mentah akan menjadi US$52 pbrl, lebih tinggi dari asumsi dalam RAPBN 2018 sebesar US$48 pbrl.

Janji ini diikuti dengan naiknya pagu subsidi dari Rp.160 triliun pada APBN-P 2017 menjadi Rp.172,4 triliun pada RAPBN 2018.

Dari jumlah tersebut sebesar Rp.51,1 triliun untuk subsidi BBM dan elpiji 3 kg, dan sebesar Rp.52,2 triliun untuk subsidi listrik.

“Tidak naiknya administered prices ini untuk menjaga daya beli masyarakat," ujar Lana.

Sementara itu, dari faktor eksternal, survei koran NYT mengindikasikan potensi perang Korea ke-2 terjadi akan cukup besar mengingat kedua Korea ini tidak pernah melakukan pembicaraan perdamaian dan minat Korea Utara yang lebih menyukai aksi militer.

Seminggu lalu, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengunjungi perbatasan yang hanya berjarak 1 km dari Korea Selatan, membuat spekulasi akan pada provokasi militer.