ANALIS MARKET : Rupiah Kemungkinan Melemah Dikisaran Antara Rp.13.335 - Rp.13.350 per USD

foto : istimewa

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, Indeks futures di bursa Asia tercatat bervariasi, mengindikasikan indeks di bursa Asia akan mixed hari ini, namun ada kecenderungan turun terbawa sentimen koreksi di bursa global semalam walaupun pagi ini harga minyak mentah dibuka naik.

“Sedangkan mata uang kuat Asia pagi ini dibuka melemah terhadap USDolar, rupiah kemungkinan melemah dikisaran antara Rp.13.335 - Rp.13.350 per USD," jelas Lana Soelistianingsih, Chief Economist and Head of Research PT Samuel Aset Manajemen, yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Kamis (10/8/2017).

Lebih lanjut diungkapkan, beberapa faktor yang layak dicermati pelaku pasar, antara lain; Indeks penjualan eceran (IPE) Juni 2017 tercatat naik 6,3% yoy, melambat dibandingkan Juni 2016 yang naik 16,3% yoy. Perlambatan terjadi di sebagian besar kelompok barang.

“Perlambatan penjualan eceran ini mengkonfirmasi melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Q2-2017 yang tumbuh 2,65% yoy, dari 2,72% yoy pada Q2-2016. Untuk Juli, hasil survey mencatat ada penurunan (minus) sebesar 9,4% mom atau 3,0% yoy selain karena tidak adanya faktor musiman, dikawatirkan daya beli konsumen yang berlanjut melemah," terang Lana.

Sementara itu, dari faktor eksternal, cadangan minyak mentah AS turun dalam 6 minggu berturut-turut. Penurunan ini biasa terjadi pada musim panas, tetapi belum cukup mengangkat harga minyak mentah naik.

Namun potensi kenaikan harga minyak meningkat seiring dengan ancaman Presiden Trump yang berpotensi melakukan aksi militer terhadap Korea Utara. Di sisi lain, indeks di bursa AS terkoreksi sejak Senin minggu ini.