ANALIS MARKET : Rupiah Berpotensi Menguat Menuju Kisaran Antara Rp.13.310 - Rp.13.315 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, hampir semua indeks futures di bursa Asia tercatat merah, yang mengindikasikan potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini, kendati harga minyak mentah pagi ini dibuka naik.

“Sedangkan untuk rupiah berpotensi menguat menuju kisaran antara Rp.13.310 - Rp.13.315 per USD terbantu dengan naiknya harga minyak mentah dan mata uang kuat Asia yang pagi ini dibuka menguat terhadap USDolar," jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen, yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Jumat (28/7/2017).

Lebih lanjut diungkapkan, beberapa sentimen perlu dicermati para pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Rapat Paripurna DPR kemarin menyetujui RAPBNP 2017 menjadi APBNP 2017.

Perubahan tersebut adalah turunnya penerimaan dalam negeri dan naiknya belanja negara sehingga defisit melebar menjadi Rp.397,2 triliun (2,92% dari PDB) dari sebelumnya Rp.330,167 triliun (2,41% dari PDB).

Pelebaran defisit ini membuat penerbitan utang (net) meningkat dari Rp.384,7 triliun menjadi Rp.461,34 triliun. Selain itu juga merubah asumsi pertumbuhan ekonomi dari 5,1% menjadi 5,2%, dan angka inflasi naik menajdi 4,3% yoy.

Sementara itu, dari faktor eksternal, ada perbaikan ekonomi Jepang yang ditunjukkan dengan angka inflasi Juni 2017 sebesar 0,4% yoy. Kinerja tersebut masih dibawah target inflasi Bank Sentral Jepang sebesar 2% yoy.

Perbaikan ekonomi juga didukung dengan angka pengangguran yang kembali turun ke 2,8% pada Juni dan penjualan ritel yang naik 2,1% yoy pada Juni.

Kendati demikian tampaknya BoJ belum akan merubah kebijakannya dari ekspansif menjadi kontraktif dengan menaikkan suku bunga.