AISA Tekan IHSG ke Level 5765

foto : istimewa

Pasardana.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini turun 59,78 point atau 1,03% ke level 5765,42.

Sepanjang hari ini, indeks bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan, walau pada pembukaan perdagangan berada pada zona hijau.

Pada perdagangan hari ini, Jumat (21/7/2017) tujuh sektor ditutup melemah dan hanya sektor agribisinis dan perdagangan yang menguat. Kali ini, sektor aneka industri paling tertekan, setelah turun 49,72 point atau -3,42% ke level 1398,52.

Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, pelemahan indeks hari ini lebih disebabkan adanya berapa sentiment negatif, seperti terjadinya fraud pada anak usaha PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA).

“Adanya kabar buruk dari AISA berdampak pada pasar dan mendorong aksi jual oleh investor," kata dia di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/7/2017).

Seperti diketahui, tadi malam Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, anak usaha AISA yakni PT Indo Beras Unggul (PT IBU) melakukan kecurangan dalam penjualan beras. Perusahaan menjual beras subsidi dengan harga beras premium.  

Anak usaha dari PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) itu menjual beras di pasar modern dengan harga Rp13.700 dan Rp20.400 per kilogram (Kg).

Padahal, harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp9.500 per Kg. Keuntungan yang didapatkan, menurut Tito, bisa mencapai puluhan triliun, bahkan ratusan triliun.

Kabar itu, menekan saham AISA dari perdagangan saham di lantai bursa hari ini, dimana pada saat pembukaan perdagangan masih sebesar Rp1.605 per saham, atau turun 400 poin ke posisi Rp1.205 per saham. 

"Itu memperlihatkan terjadi auto rejection ke bawah pada saham AISA. Jadi sangat berpengaruh sekali masalah yang dihadapi Indo Beras ke AISA," papar Hans.

Sementara itu, diperdagangan hari ini, investor melakukan transaksi 271.529 senilai Rp4,971 triliun dengan volume 71.6 juta lot. Pada pasar reguler terjadi transaksi senilai Rp3,979 triliun dengan volume 43,5 juta lot dan pasar negosiasi terjadi transaksi senilai Rp995 dengan volume 28,1 juta lot.

Sedangkan investor asing melakukan aksi beli Rp1,484 triliun dengan volume 7,4 juta lot saham dan aksi jual Rp1,923 triliun dengan volume 15,9 juta lot saham. Sehingga asing tercatat jual bersih Rp438,4 miliar.