ANALIS MARKET : Nilai Tukar Rupiah Kemungkinan Masih Bergerak Relatif Flat ke Kisaran Antara Rp.13.385 - Rp.13.390 per USD

foto : istimewa

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, kemungkinan bursa Asia akan terkoreksi pada hari ini terindikasi dari indeks futures-nya yang merah, ditambah dengan sentimen turunnya harga minyak mentah.

“Pagi ini sebagian besar mata uang Asia dibuka menguat terhadap USDolar tetapi nilai tukar rupiah kemungkinan masih bergerak relatif flat ke kisaran antara Rp.13.385 - Rp.13.390 per USD," jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen, yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Rabu (12/7/2017).

Lebih lanjut diungkapkan, beberapa sentiment perlu dicermati pelaku pasar, antara lain; Survei BI untuk keyakinan konsumen (IKK) pada Juni 2017 tercatat melambat 122,4 dari 125,9 pada Mei 2017.

Perlambatan terjadi pada kedua komponen pembentuk IKK yaitu IKE dan IEK walaupun masih berada diatas level 100 yang artinya masih optimis. Namun, salah satu pembentuk IKE yaitu ketersediaan lapangan kerja kembali turun dibawah 100.

“Melambatnya IKK di tengah faktor musiman di bulan Juni ini patut diwaspadai sebagai indikasi melambatnya kondisi ekonomi," jelas Lana.

Sementara itu, Investor menunggu testimony Gubernur The Fed Yellen yang akan disampaikan di depan Congress AS pada Rabu dan Kamis ini, untuk memberikan konfirmasi arah mengenai kebijakan The Fed untuk mengurangi neraca yang saat ini senilai US$4,5 triliun, yang kemungkinan mulai dilakukan pada Desember 2017 dengan strategy monthly cap.

Pengurangan awal akan dilakukan sebesar US$8 miliar untuk obligasi pemerintah AS dan sebesar US$4 miliar untuk MBS.