ANALIS : Harga SUN Masih Akan Bergerak Terbatas dengan Peluang Terjadinya Kenaikan Harga

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak terbatas dengan peluang terjadinya kenaikan harga ditengah meredanya aksi jual pelaku pasar serta didorong oleh positifnya hasil lelang Selasa (11/7) kemarin.

Demikian dikatakan analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Dijelaskan, pada perdagangan Selasa (11/7) kemarin, Pemerintah meraup dana senilai Rp17,00 triliun dari lelang penjualan Surat Utang Negara seri SPN12171012  (Reopening), SPN12180712 (New Issuance), FR0059 (Reopening), FR0061 (Reopening) dan FR0072 (Reopening). 

Adapun volume perdagangan Surat Utang Negara tercatat senilai Rp12,71 triliun dari 34 seri SUN yang diperdagangkan, dengan seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp8,29 triliun. 

“Hasil positif dari pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara berdampak terhadap meredanya tekanan jual di pasar sekunder,†jelas I Made.

Lebih lanjut diungkapkan,  secara teknikal, harga seri - seri Surat Utang Negara cenderung bergerak pada tren konsolidasi. Sedangkan, seri-seri SUN sudah mulai menjauhi area jenuh beli (overbought) sehingga membuka peluang untuk kenaikan harga SUN pada perdagangan hari ini.

“Dengan beberapa pertimbangan, maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN. Kami melihat beberapa seri SUN yang belum mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi di saat seri lainnya telah mengalami kenaikan, sehingga menawarkan tingkat imbal hasil yang cukup menarik, diantaranya; seri FR0069, FR0036, FR0031, FR0034, FR0053,FR0068, FR0050, Adapun seri ORI013 lebih menarik dibandingkan Obligasi Negara dengan tenor yang sama,†terang I Made.

Namun demikian, lanjut dia, pergerakan harga diperkirakan masih akan terbatas ditengah pelaku pasar yang menantikan pidato Gubernur Bank Sentral Amerika yang akan disampaikan pada hari Rabu dan Kamis, yang diharapkan oleh pelaku pasar adalah kebijakan tingkat suku bunga yang akan diambil oleh The Fed hingga akhir 2017 serta rencana Bank Sentral untuk mulai mengurangi balance sheet-nya.