ANALIS : Harga SUN Masih Akan Bergerak Terbatas di Pasar Sekunder
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak terbatas di pasar sekunder dengan peluang mengalami penurunan harga seiring dengan kenaikan imbal hasil dari US Treasury didukung oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika menjadi katalis yang kurang bagus pada perdagangan Surat Utang Negara hari ini.
“Namun demikian, di tengah masih tingginya aliran modal asing yang masuk di pasar Surat Utang Negara, akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder,†ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (08/6/2017).
Dijelaskan, berdasarkan data kepemilikan Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan per tanggal 6 Juni 2017, investor asing mencatatkan pembelian bersih senilai Rp2,48 triliun dibandingkan dengan posisi di tanggal 5 Juni 2017 dan meningkat sebesar Rp3,23 triliun dibandingkan dengan posisi di akhir Mei 2017.
Sementara itu, dari perdagangan surat utang global, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik terbatas di level 2,18% serta tenor 30 tahun yang ditutup pada level 2,84% di tengah pelaku pasar yang menantikan beberapa data yang akan dirilis pada hari ini.
Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) juga terlihat mengalami kenaikan masing - masing pada level 0,27% dan 1,00%.
Lebih lanjut diungkapkan, dari faktor teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada tren kenaikan harga sehingga masih terbuka peluang terjadinya kenaikan harga dalam jangka pendek.
Namun demikian, jelas I Made, pelaku pasar perlu mewaspadai terjadinya penurunan harga di tengah harga beberapa seri Surat Utang Negara yang mendekati area jenuh beli (overbought).
“Hal tersebut kami perkirakan akan membatasi tren kenaikan harga yang terjadi di pasar sekunder,†ujarnya.
Dengan pertimbangan beberapa faktor tersebut, I Made menyarankan kepada pelaku pasar/investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.
“Kami melihat beberapa seri Surat Utang Negara yang masih cukup menarik untuk diperdagangkan di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang mulai terbatas, yaitu seri FR0066, FR0048, FR0069, FR0036, FR0045, FR0050, FR0057, dan FR0062. Adapun dibandingkan dengan seri FR0036, ORI013 menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dengan tenor yang sama sehingga kami menyarankan investor untuk mempertimbangkan ORI013 sebagai instrumen investasi jangka pendek,†tandasnya.

