Pemerintah Meraup Dana Senilai Rp14 Triliun dari Keseluruhan Seri Surat Utang Negara Yang Dilelang Selasa Kemarin

foto : istimewa

Pasardana.id - Hasil positif dari lelang penjualan Surat Utang Negara mendorong penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 6 Juni 2017 kemarin. 

“Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 2 bps dengan rata - rata mengalami penurunan imbal hasil sebesar 1 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor pendek,†ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (07/6/2017).

Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 2 bps yang didorong oleh perubahan harga yang relatif terbatas yaitu sebesar 2 bps.

Adapun imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menegah (5-7 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 2 bps dengan adanya perubahan harga hingga sebesar 5 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) cenderung mengalami penurunan imbal hasil yang berkisar antara 1 - 2 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 30 bps. 

Menurut I Made, penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di hari Selasa (06/6) kemarin didorong oleh hasil positif dari pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara.

Sempat bergerak terbatas di awal perdagangan, harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan setelah hasil dari pelaksanaan lelang menunjukkan tingginya minat investor yang masuk pada lelang penjualan Surat Utang Negara yang tercermin pada jumlah penawaran yang masuk.

“Total penawaran yang masuk senilai Rp33,59 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang dilelang,†jelas I Made.

Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan penawaran lelang dua pekan sebelumnya yang senilai Rp43,87 triliun, dimana pada saat itu Indonesia baru saja mendapatkan kenaikan peringkat utang Indonesia oleh lembaga S&P yang berdampak positifnya hasil pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara pada tanggal 23 Mei 2017. 

Dari hasil lelang tersebut, tutur I Made, pemerintah meraup dana senilai Rp14,00 triliun dari keseluruhan seri Surat Utang Negara yang dilelang. Jumlah tersebut di atas target penerbitan yang sebesar Rp12,0 triliun namun hasil lelang kemarin sama dengan yang didapat dari lelang sebelumnya yang senilai Rp14,00 triliun seiring dengan cukup kompetitifnya imbal hasil yang diminta oleh investor.

“Hasil dari lelang tersebut menjadi katalis positif di pasar sekunder, dimana harga Surat Utang Negara setelah pelaksanaan lelang mengalami kenaikan sehingga mendorong terjadinya penurunan imbal hasilnya. Namun demikian, penurunan imbal hasil yang terjadi masih terbatas menjelang data cadangan devisa yang akan dirilis oleh Bank Indonesia pada tanggal 8 Juni 2017,†papar I Made. 

Secara keseluruhan, lanjut dia, pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan di hari Selasa kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan bertenor 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun masing - masing sebesar 1 bps di level 6,661%, 6,915% dan 7,571%. Adapun untuk tenor 15 tahun imbal hasilnya mengalami kenaikan sebesar 1 bps di level 7,368%.