ANALIS MARKET : IHSG Diprediksi Bergerak Cenderung Menurun Hari Ini
Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak cenderung menurun hari ini.
Beberapa factor mendasari prediksi ini, antara lain; Dow Jones turun 2.2 poin ditutup pada level 21,184. Bursa kawasan regional diperdagangkan cenderung menurun pagi ini seiring minimnya sentimen penggerak pasar ditengah isu ancaman terorisme global.
Adapun harga minyak menurun kendati negara-negara produsen minyak Timur Tengah memutuskan hubungan dengan Qatar.
Selain itu, IHSG rentan mengalami koreksi hari ini karena candlestick IHSG kemarin membentuk pola doji dengan open gap naik.
“Menyikapi kondisi tersebut, kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung menurun hari ini," sebut analis Kiwoom Sekuritas yang dilansir dari laman resminya, Selasa (06/6/2017).
Lebih lanjut diungkapkan, para pelaku pasar juga perlu mencermati beberapa aksi korporasi yang diprediksi dapat mempengaruhi pergerakan IHSG diperdagangan hari ini, antara lain;
CPIN & MDRN - Pembatalan penjualan 7-Eleven
PT Modern Internasional (MDRN), induk usaha PT Modern Sevel Indonesia, mengungkapkan pembatalan penjualan jaringan convenience store 7-Eleven kepada PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN).
Rencana transaksi material atas penjualan dan transfer segmen bisnis restoran dan convenience store di Indonesia dengan merek waralaba 7-Eleven beserta aset-aset yang menyertainya oleh PT Modern Sevel Indonesia sebagai salah satu entitas anak kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia mengalami pembatalan karena tida tercapainya kesepakatan atas pihak-pihak yang berkepentingan.
KLBF - Ekspansi ke Timur Tengah
PT Kalbe Farma (KLBF) akan ekspansi ke pasar Timur Tengah untuk membuka pasar baru dan meningkatkan penjualan ekspor. KLBF akan mengekspor produk Hydro Coco ke kawasan ini. Pada 1H 2017, KLBF menyelesaikan tes pasar, survei, dan bekerjasama dengan partner lokal.
Setelah kajian selesai KLBF akan menggelar promosi dengan langkah awal membuka kantor perwakilan di Dubai (Qatar). Manajemen KLBF mengungkapkan tantangan pemasaran Hydro Coco di Timur Tengah adalah biaya logistik yang dapat meningkat 20%-30% dibandingkan dengan pemasaran produk KLBF berupa obat.
BMTR - Emisi obligasi dan sukuk
PT Global Mediacom (BMTR) menawarkan obligasi dan sukuk berkelanjutan masing-masing senilai Rp 850 Miliar dan Rp 250 Miliar. Obligasi dan sukuk merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi dan sukuk I perseroan dengan nilai masing-masing Rp 1.1 Triliun dan Rp 400 Miliar.
Perseroan akan menggunakan seluruh dana hasil emisi obligasi ditambah sebesar Rp 150 Miliar dari emisi sukuk untuk melunasi surat utang yang jatuh tempo 12 Juli 2017. Sedangkan sisa hasil penerbitan sukuk sebesar Rp 100 Miliar akan dimanfaatkan sebagai modal kerja operasional perseroan.
PWON - Kawasan terpadu
PT Pakuwon Jati (PWON) tengah menyiapkan proyek kawasan terpadu hunian dan perkantoran di Daan Mogot (Jakarta Barat) dan TB Simatupang (Jakarta Selatan). PWON telah memiliki lahan seluas 11 Ha di kawasan Daan Mogot dan 4.5 Ha di kawasan TB Simatupang.
PWON memprioritaskan pengembangan di TB Simatupang terlebih dahulu dengan tahap pertama berupa pembangunan apartemen yang akan dijual senilai Rp 2 Miliar per unit. PWON akan segera meluncurkan menara ketiga ruang perkantoran di kawasan terpadu kota Kasablanka (Jakarta).
SMMT - Rencana ekspansi
PT Golden Eagle Energy (SMMT) akan ekspansi usaha ke sektor pembangkit listrik mulut tambang. Perseroan berencana membentuk konsorsium untuk membangun pembangkit listrik berkapsitas 300-600 MW dengan nilai investasi sekitar US$ 360 Juta hingga US$ 720 Juta. Konsorsium pembangkit akan terdiri atas tiga hingga empat perusahaan dimana dua diantaranya merupakan perusahaan asing.
Konsorsium akan terdiri atas perusahaan EPC serta perusahaan yang dapat mendukung bisnis pembangkit listrik. Sementara itu, perseroan akan mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp 50 Miliar yang akan diagunakan untuk pengadaan truk baru.

