Bursa Asia Berakhir “Mixedâ€
Pasardana.id - Bursa Asia berakhir mixed pada Kamis (22/6/2017), di saat pasar saham global terus terpengaruh merosotnya harga minyak dunia.
Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, turun 28,28 poin, atau sekitar 0,14 persen, menjadi 20.110,51. Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, melemah 8,76 poin, atau sekitar 0,28 persen, 3.147,45. Indeks Shenzhen Composite di Bursa Efek Shenzhen, Tiongkok, anjlok 24,35 poin, atau sekitar 1,29 persen, menjadi 1.862,84. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong bergerak turun 20,05 poin menjadi 25.674,53.
Sementara itu, indeks Kospi di Bursa Efek Seoul, Korea Selatan, menguat 12,84 poin, atau sekitar 0,54 persen, menjadi 2.370,37. Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia meningkat 40,28 poin, atau sekitar 0,71 persen, menjadi 5.706, dengan saham perusahaan minyak yang terdaftar di Bursa Australia, Santos dan Oil Search, masing-masing naik 1,03 persen dan 2,17 persen.
“Penjualan bersifat antisipatif yang berlangsung kemarin (di Australia) terlihat berlebihan mengingat tanggapan yang jauh lebih ringan di Eropa dan AS semalam. Pedagang dan investor lokal mengkalibrasi ulang pandangan mereka," kata Kepala Strategi Pasar Saham CMC Markets Michael McCarthy kepada CNBC melalui e-mail.
Dalam pasar mata uang, dolar AS melemah terhadap yen Jepang, diperdagangkan 111,14 yen per dolar AS. Nilai tukar dolar Selandia Baru mencapai NZ$0,7275 per dolar AS, nilai tukar tertinggi dalam empat bulan terakhir, setelah bank sentral Selandia Baru memutuskan untuk tidak meningkatkan suku bunga.

