ANALIS : Harga SUN Masih Akan Bergerak Bervariasi dengan Peluang Terjadinya Kenaikan Harga
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak bervariasi dengan peluang terjadinya kenaikan harga seiring dengan penurunan imbal hasil dari US Treasury namun akan dibatasi oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
Demikian dikatakan analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (21/6/2017).
Lebih lanjut disampaikan, diperdagangan Selasa (20/6) kemarin, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun turun sebesar 3 bps pada level 2,16%, Imbal hasil US Treasury tenor 30 tahun turun sebesar 5 bps pada level 2,74%.
Adapun imbal hasil Jerman (Bund) tenor 10 tahun turun sebesar 2 bps pada level 0,26% dan Imbal hasil Inggris (Gilt) tenor 10 tahun turun sebesar 4 bps pada level 0,99%.
Adapun secara teknikal, lanjut I Made, harga Surat Utang Negara tenor panjang masih bergerak pada tren kenaikan harga namun sudah mulai terbatas, sedangkan tenor pendek cenderung bergerak pada tren sideways.
Sedangkan beberapa seri-seri sudah mulai menjauhi area jenuh beli (overbought) sehingga membuka peluang untuk kenaikan harga SUN pada perdagangan hari ini.
“Menyikapi kondisi diatas, bagi investor disarankan melakukan strategi trading dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga. Surat Utang Negara yang masih menawarkan tingkat imbal hasil yang menarik seperti seri FR0066, FR0048, FR0069, FR0036, FR0031, FR0045, FR0050, FR0057, FR0062, dan FR0067. Adapun ORI013 lebih menarik dibandingkan FR0036 dengan tenor yang sama,†terang I Made.
Ditambahkan, pelaku pasar juga perlu mencermati adanya sentiment Pemerintah yang meraup dana senilai Rp14,65 triliun dari lelang penjualan Surat Utang Negara seri SPN03170921 (New Issuance), SPN12180301 (Reopening), FR0061 (Reopening), FR0072 (Reopening) dan FR0074 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 20 Juni 2017.

