ANALIS : Harga SUN Masih Akan Bergerak Bervariasi dengan Peluang Terjadinya Penurunan Harga
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak bervariasi dengan peluang terjadinya penurunan harga seiring dengan kenaikan imbal hasil dari US Treasury serta faktor pelaksanaan lelang namun akan dibatasi oleh menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
Demikian disampaikan analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Dijelaskan, pada perdagangan Senin (19/6) kemarin, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun naik sebesar 3 bps pada level 2,19% dan imbal hasil US Treasury tenor 30 tahun naik sebesar 1 bps pada level 2,79%.
Adapun imbal hasil Jerman (Bund) tenor 10 tahun tidak bergerak pada level 0,28% dan imbal hasil Inggris (Gilt) tenor 10 tahun naik sebesar 1 bps pada level 1,03%.
Adapun secara teknikal, lanjut I Made, harga Surat Utang Negara tenor panjang masih bergerak pada tren kenaikan harga namun sudah mulai terbatas, sedangkan tenor pendek cenderung bergerak pada tren sideways. Sedangkan beberapa seri-seri sudah memasuki area jenuh beli (overbought) sehingga membuka peluang untuk penurunan harga SUN pada perdagangan hari ini.
“Bagi investor disarankan melakukan strategi trading dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga. Surat Utang Negara yang masih menawarkan tingkat imbal hasil yang menarik seperti seri FR0066, FR0048, FR0069, FR0036, FR0045, FR0050, FR0057, FR0062, dan FR0067. Adapun ORI013 lebih menarik dibandingkan FR0036 dengan tenor yang sama,†jelas I Made.
Ditambahkan, pelaku pasar juga perlu mencermati sentiment dari Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN03170921 (New Issuance), SPN12180301 (Reopening), FR0061 (Reopening), FR0072 (Reopening) dan FR0074 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 20 Juni 2017.

