ANALIS : Harga SUN Masih Akan Bergerak Bervariasi dengan Peluang Terjadinya Penurunan Harga

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak bervariasi dengan peluang terjadinya penurunan harga seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta meningkatnya persepsi resiko oleh pelaku pasar didorong kenaikan imbal hasil dari surat utang global.

Demikian disampaikan analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, Jumat (16/6/2017).

Sebelumnya, diperdagangan Kamis (15/6) kemarin, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun naik sebesar 1 pada level 2,16%.  Imbal hasil US Treasury tenor 30 tahun turun sebesar 1 bps pada level 2,78%. Adapun imbal hasil Jerman (Bund) tenor 10 tahun naik sebesar 6 bps pada level 0,28% dan imbal hasil Inggris (Gilt) tenor 10 tahun naik sebesar 11 bps pada level 1,03%.

Adapun secara teknikal, menurut I Made, harga Surat Utang Negara tenor panjang masih bergerak pada tren kenaikan harga namun sudah mulai terbatas, sedangkan tenor pendek cenderung bergerak pada tren sideways.

Adapun, seri-seri benchmark SUN berada pada area jenuh beli (overbought) sehingga membuka peluang untuk penurunan harga SUN pada perdagangan hari ini.

“Bagi investor disarankan melakukan strategi trading dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga. Surat Utang Negara yang masih menawarkan tingkat imbal hasil yang menarik seperti seri FR0066, FR0048, FR0069, FR0036, FR0045, FR0057, dan FR0062. Adapun ORI013 lebih menarik dibandingkan FR0036 dengan tenor yang sama,† jelas I Made.

Ditambahkan, pelaku pasar juga perlu mencermati Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN03170921 (New Issuance), SPN12180301 (Reopening), FR0061 (Reopening), FR0072 (Reopening) dan FR0074 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 20 Juni 2017. Juga keterangan Pers Hasil Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption) Saving Bond Ritel (SBR) Seri SBR002.