Imbal Hasil SUN Diperdagangan Rabu Kemarin Mengalami Penurunan dengan Perubahan Berkisar Antara 1 - 4 Bps

foto : istimewa

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, 14 Juni 2017 kembali mengalami penurunan jelang berakhirnya FOMC Meeting dan pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

“Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 - 4 bps dengan rata - rata mengalami penurunan imbal hasil sebesar 1 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor 6 - 12 tahun,†jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (15/6/2017).

Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) cenderung mengalami penurunan sebesar berkisar antara 1 - 2 bps setelah mengalami kenaikan harga hingga sebesar  5 bps.

Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 4 bps setelah mengalami kenaikan harga yang berkisar antara 10 - 20 bps.

Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan berkisar antara 1 - 4 bps dengan adanya kenaikan harga hingga sebesar 35 bps. 

Menurut I Made, penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin masih didorong oleh adanya kenaikan harga Surat Utang Negara di tengah penurunan imbal hasil surat utang global seiring dengan semakin besarnya peluang kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika di bulan Mei 2017.

“Pelaku pasar merespon kondisi tersebut dengan melakukan wait and see pada Surat Utang Negara di pasar sekunder, menyebabkan dalam beberapa hari ini volume perdagangan di pasar sekunder terlihat tidak terlalu besar,†terang I Made. 

Ditambahkan, meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah mendorong terjadinya kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

“Hanya saja, kami melihat kenaikan harga pada perdagangan kemarin tidak diikuti oleh volume perdagangan yang besar, mengindikasikan bahwa pelaku pasar cenderung menahan diri guna melihat hasil rapat dewan Amerika Serika (FOMC),†jelasnya. 

Walhasil, lanjut I Made, dengan adanya kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin, imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 15 tahun mengalami penurunan masing - masing sebesar 1 bps pada level 6,865% dan 7,346%, adapun untuk tenor 20 tahun mengalami penurunan sebesar 1,5 bps di level 7,546% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 15 bps. Sedangkan untuk tenor 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 1 bps pada level 6,639%.