ANALIS MARKET : IHSG Diprediksi Bergerak Dikisaran 5,710 - 5,831
Pasardana.id †Riset harian OSO Securities memperkirakan, hari ini indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah seiring dengan potensi aksi profit taking oleh investor.
Adapun beberapa data ekonomi dari dalam negeri yang hari ini menjadi perhatian pelaku pasar yaitu, dirilisnya neraca perdagangan bulan Mei dan penjualan mobil bulan Mei.
“Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak dikisaran 5,710 - 5,831,†sebut analis OSO Securities, yang dilansir dari laman resminya, Kamis (15/6/2017).
Sebelumnya, Indeks utama bursa AS ditutup Mix dengan mayoritas berada di zona merah ditengah kenaikan suku bunga acuan AS dari 1% menjadi 1.25%.
The Fed menaikkan suku bunga pada hari Rabu (14/06) untuk kedua kalinya dalam tiga bulan dan mengatakan akan mulai mengurangi kepemilikan obligasi dan surat berharga lainnya tahun ini.
Hal tersebut mengindikasikan optimism yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi AS dan penguatan pasar kerja.
Adanya pernyataan Federal Reserve bahwa sebenarnya kepercayaan akan pertumbuhan ekonomi AS mulai bertumbuh serta pihaknya pun memprediksi bahwa akan adanya kenaikan sekali lagi untuk suku bunga acuan ditahun ini.
Federal pun mengungkapkan bahwa perlambatan inflasi pada AS hanya sementara.
Disisi lain, AS juga akan memulai normalisasi pada Neraca dan melakukan reinvestasi pada sejumlah sekuritas yang memiliki nilai jatuh tempo yang besar dimana akan adanya pengurangan kepemilikan Tresury sebesar $ 6 miliar per bulan, dan meningkat $6 miliar berturut-turut setiap tiga bulan dalam jangka 12 bulan sampai mencapai $30 miliar perbulan.
Hal ini untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi AS untuk mencapai target 2.2% di 2017.
Pada perdagangan semalam, Indeks Dow Jones terangkat 0.23% ke level 21.376, lalu Indeks Nasdaq melemah 0.41% ke level 6.195 diikuti Indeks S&P500 turun sebesar 0.11% ke level 2.437.
Indeks Nasdaq terkena tekanan dari sektor teknologi imbas kenaikan The Fed. serta rilis data aktual Inflasi Mei (YoY) 1.9% atau turun tipis dari bulan April (YoY) sebesar 2.2%.
Penurunan data Inflasi ini tidak mengurungkan niat pembuat kebijakan The Fed untuk tetap merealisasikan kebijakannya dalam menaikkan suku bunga acuan.

