ANALIS : Harga SUN Masih Akan Bergerak Terbatas Seiring Menguatnya Nilai Tukar Rupiah
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak terbatas seiring dengan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, namun terbatas oleh kenaikan imbal hasil dari surat utang global.
Demikian dikatakan analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Lebih lanjut diungkapkan, diperdagangan Selasa (13/6) kemarin, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun tidak bergerak pada level 2,21%. Imbal hasil US Treasury tenor 30 tahun naik sebesar 1 bps pada level 2,87%. Imbal hasil Jerman (Bund) tenor 10 tahun naik sebesar 2 bps pada level 0,26%. Adapun imbal hasil Inggris (Gilt) tenor 10 tahun naik sebesar 7 bps pada level 1,03%.
Secara teknikal, terang I Made, harga Surat Utang Negara tenor panjang masih bergerak pada tren kenaikan harga namun sudah mulai terbatas, sedangkan tenor pendek cenderung bergerak pada tren sideways.
Adapun, seri-seri benchmark SUN mulai menjauhi area jenuh beli (overbought) sehingga membuka peluang untuk kenaikan harga SUN pada perdagangan hari ini.
I Made merekomendasikan, bagi investor disarankan melakukan strategi trading dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga. Surat Utang Negara yang masih menawarkan tingkat imbal hasil yang menarik seperti seri FR0066, FR0048, FR0069, FR0036, FR0045, FR0050, dan FR0062. Adapun ORI013 lebih menarik dibandingkan FR0036 dengan tenor yang sama.
Pelaku pasar juga perlu mencermati beberapa sentiment, antara lain; Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017.
Pemerintah meraup dana senilai Rp3,03 triliun dari lelang penjualan Sukuk Negara seri SPN-S 01122017 (reopening), PBS011 (reopening), PBS012 (reopening), PBS013 (reopening), dan PBS014 (reopening) pada hari Selasa tanggal 13 Juni 2017.

