MARKET REVIEW Selasa (09/5/2017)

foto : istimewa

Pasardana.id - Dalam paparan riset yang diterima Pasardna.id, di Jakarta, Selasa (09/5/2017), Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi dapat mempengaruhi pola perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.

Beberapa faktor yang dimaksud terangkum dalam market review berikut ini;

Wall Street Review

Bursa Wall Street ditutup mengalami penguatan tipis setelah berhasil mencapai rekor tertinggi selama jam perdagangan.

Dow Jones tercatat menguat +0.03% pada level 21,012.28, S&P 500 tercatat mengalami penguatan +0.00% pada level 2,399.38 dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +0.03% pada level 6,102.66.

EIDO yang merupakan Indeks yang memuat saham - saham layak investasi di Indonesia mengalami pelemahan sebesar -0.15% pada level 26.71.

Euforia kemenangan Emmanuel Macron atas Marine Le Pen dalam pemilihan presiden Prancis menjadi katalis positif sesaat bagi Bursa Wall Street, namun setelah itu Bursa Wall Street berakhir flat terpengaruh data laporan keuangan dan data CBOE Volatility Index (VIX) yang turun sebesar 0.8 poin ke posisi 9.77, merupakan level terendah sejak tahun 1993.

Penurunan CBOE Volatility Index (VIX) yang terlalu rendah menandakan adanya sentiment negative pada Bursa Wall Street.

Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami kenaikan tipis pada level 2.387% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami kenaikan sebesar +0.04% pada level 99.104.

Komoditi

Harga minyak mentah dunia melanjutkan rebound, dimana minyak WTI tercatat +0.41% pada level 46.62 USD/barel dan minyak Brent mengalami penguatan sebesar +0.41% pada level 49.54 USD/barel.

Harga Emas mengalami peningkatan sebesar +0.07% pada level 1,227.07, harga batu bara untuk kontrak bulan Juni 2017 mengalami pelemahan sebesar -2.05% pada level 73.40 USD/metric tonnes.

Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami penguatan sebesar +0.78% pada level 2,598 RM/metric tonnes.

Harga tembaga mengalami penguatan sebesar +0.08% pada level 249.55 USD/lb.

Jatuhnya harga batu bara pada hari ini disebabkan oleh Pemerintah AS yang menargetkan untuk menutup 46 unit pembangkit listrik batu bara dari 25 sumber energy AS di 16 negara bagian hingga tahun 2018 mendatang.

Jika hal ini benar dilaksanakan, maka akan terjadi penurunan permintaan hingga 30 juta ton dalam setahun mendatang.

Selain itu, penurunan harga batu bara juga dipengaruhi oleh pelemahan harga minyak mentah dunia.

Eropa Market & Asia

Dari dalam Eropa, Emmanuel Macron menang telak dalam hasil hitungan cepat pemilu Perancis mengalahkan Marine Le Pen dengan hasil perolehan 65.5% berbanding 34.5%.

Kemenangan tersebut menjadi katalis positif karena Emmanuel Macron berkomitmen menjaga integrasi Uni Eropa membawa harapan stabilitas di kawasan tersebut. Sedangkan Marine Le Pen berencana membawa Prancis keluar Uni Eropa seperti yang dilakukan Inggris.

Dari Korea Selatan, saat ini tengah berlangsung Pemilu untuk memilih Presiden baru setelah Park Geun-hye tertangkap skandal korupsi.

Indonesia Market

Dari dalam negeri, Cadangan Devisa Indonesia kembali mengalami peningkatan pada bulan April menjadi $123.3 Milyar, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar $121.8 Milyar.

Pada Senin, 08 Mei 2017 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penguatan sebesar +24.485 poin atau +0.431% pada level 5,707.862.

Investor Asing mencatatkan net buy sebesar 1.644 Triliun. Dan sejak awal tahun dana Investor Asing telah masuk di pasar saham sebesar Rp25.511 Triliun.

Indeks LQ45 tercatat +0.32% pada level 948.97, Indeks ISSI tercatat +0.67% pada level 183.42 dan Indeks JII tercatat +0.69% pada level 731.83.

Rupiah telah mengalami peningkatan sebesar +0.83% terhadap Dollar AS sejak awal tahun dan saat ini berada pada level 13,324.

Pada pasar Obligasi, kepemilikan Investor Asing di SUN mengalami penurunan menjadi 38.9% dari sebelumnya sebesar 39.0%.

IHSG saat ini diperdagangkan dengan P/E17.9 kali, dan diperkirakan hari ini akan bergerak menguat terbatas bahkan cenderung terkoreksi seiring penurunan harga batu bara dan penurunan EIDO.

IHSG diperkirakan bergerak pada range harga 5,650 - 5,750.