Aksi Ambil Untung Mendorong Terbatasnya Pergerakan Harga SUN Diperdagangan Senin Kemarin, Yang Berkisar Antara 1 - 2 Bps
Pasardana.id - Aksi ambil untung dari investor di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mendorong terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 29 Mei 2017.
“Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 2 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor 15 - 27 tahun,†jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (30/5/2017).
Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 2 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 5 bps.
Sementara itu imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 2 bps dengan adanya koreksi harga yang berkisar antara 5 - 10 bps.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan berkisar antara 1 - 2 bps setelah mengalami perubahan harga hingga sebesar 15 bps.
Menurut I Made, pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang cenderung mengalami penurunan yang terbatas pada perdagangan kemarin didorong oleh adanya aksi ambil untung oleh investor di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
Setelah bergerak dengan mengalami tren kenaikan harga dalam sepekan terakhir, pelaku pasar mulai terlihat melakukan aksi ambil untung di pasar Surat Utang Negara sehingga mendorong terbatasnya pergerakan harga di pasar sekunder.
“Aksi ambil untung tersebut memanfaatkan momentum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah liburnya pasar keuangan Amerika Serikat pada perdagangan kemarin,†terang I Made.
Hingga perdagangan kemarin, lanjut I Made, probabilitas kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika di bulan Juni 2017 sebagaimana yang diperkirakan oleh analis telah mencapai 97,00% memberikan sinyal bahwa para analis yakin bahwa pada Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika di tanggal 13 - 14 Juni 2017 akan memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate/FFR). Kenaikan harga Surat Utang Negara yang terbatas pada perdagangan kemarin juga didukung oleh indikator teknikal, dimana harga Surat Utang Negara telah berada pada area jenuh beli (overbought).
Sehingga secara keseluruhan, jelas I Made, kombinasi dari beberapa faktor tersebut mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan masing - masing sebesar 1 bps untuk tenor 5 tahun dan tenor 20 tahun, sedangkan penurunan imbal hasil Surat Utang Negara sebesar 1 bps untuk tenor 10 tahun dan tenor 15 tahun.

