Volume Perdagangan SUN Selasa Kemarin Senilai Rp11,74 Triliun dari 34 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Selasa (16/5/2017) kemarin, mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangn sebelumnya, yaitu senilai Rp11,74 triliun dari 34 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan.

“Namun, hal ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar masih cukup aktif melakukan transaksi perdagangan seiring dengan kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder,†ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (17/5/2017).

Adapun volume perdagangan Surat Utang Negara seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,66 triliun.

“Surat Pembendaharaan Negara seri SPNS03112017 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,33 triliun dari 13 kali transaksi di harga rata - rata 97,54% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0061 senilai Rp902 miliar dari 28 kali transaksi di harga rata - rata 101,2%,†terang I Made. 

Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp606 miliar dari 18 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

“Obligasi Berkelanjutan II JAPFA Tahap II Tahun 2017 (JPFA02CN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp100 miliar dari 3 kali transaksi di harga 100,01% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III FIF Tahap I Tahun 2017 Seri A (FIFA03ACN1) senilai Rp95 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 100,15%,†paparnya.

Sedangkan, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup pada level 13300,00 per dollar Amerika, mengalami penguatan terbatas dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya setelah bergerak terbatas dengan kecenderungan mengalami penguatan pada kisaran 13292,00 hingga 13305,00 per dollar Amerika.

Menurut I Made, nilai tukar rupiah bergerak stabil seiring penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika, dimana pada perdagangan kemarin, mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Yen Jepang (JPY) dan Ringgit Malaysia (MYR).

Sedangkan Peso Philippina (PHP), Rupee India (INR), dan Dollar Hongkong (HKD) menjadi mata uang regional yang mengalami pelemahaan terhadap dollar Amerika.