London FTSE Kembali Torehkan Rekor

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, menguat 67,66 poin, atau sekitar 0,91 persen, pada Selasa (16/5/2017) dari sesi sebelumnya, menjadi 7.522,03. Angka indeks mencapai level di atas 7.500 untuk pertama kalinya sepanjang sejarah dan kembali menorehkan rekor tertinggi baru seiring peningkatan sembilan sesi beruntun yang dialami.

Terus menguatnya indeks FTSE 100 dipengaruhi kepercayaan pasar saham akan hasil pemilihan umum di Inggris, pulihnya saham-saham komoditas, dan juga terus melemahnya nilai tukar pound sterling.

"Para investor memiliki keyakinan akan kondisi Inggris ke depannya di bawah kepemimpinan Partai Konservatif yang paling dominan sejak era Margaret Thatcher," kata analis LCG Jasper Lawler seperti dikutip BBC News.

Sedangkan Laith Khalaf, analis Hargreaves Lansdown menyebutkan bahwa level 8.000 bukan hal yang mustahil dicapai indeks FTSE 100 jika melihat kondisi Negeri Ratu Elizabeth saat ini.

Nilai tukar pound melemah setelah laporan inflasi terbaru Inggris dirilis, sebelum kembali reli ke level US$1,29 per pound. Inflasi meningkat menjadi 2,7 persen pada bulan lalu dari 2,3 persen pada Maret 2017. Pound juga melemah 0,7 persen terhadap euro menjadi 1,1663 euro per pound.

"Bank of England tampaknya enggan untuk melawan peningkatan harga barang dengan meningkatkan suku bunga. Dikombinasikan dengan penurunan tingkat gaji dan pelemahan pound, maka dampaknya indeks FTSE 100 menjadi terus meningkat," kata Connor Campbell, analis Spreadex.

Secara umum, pelemahan pound mendongkrak indeks FTSE 100 karena sebagian besar perusahaan yang terdaftar dalam indeks tersebut memperoleh pendapatan utama dari bisnis di luar negeri. Pelemahan pound mengakibatkan pendapatan perusahaan menjadi lebih tinggi ketika dikonversi ke pound dari mata uang lain. 

Saham Vodafone memimpin top gainers FTSE 100 dengan peningkatan 4 persen setelah diperkirakan akan menikmati peningkatan laba dari pendapatan kontrak konsumen. Sedangkan saham Hargreaves Lansdown memimpin top losers dengan terjun bebas 8,5 persen setelah Vanguard menyebut akan melakukan penjualan langsung kepada para investor di Eropa untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

Saham lainnya yang juga terjun bebas adalah saham EasyJet, dengan penurunan tajam 7,3 persen setelah merilis laporan yang menyebutkan perusahaan mengalami kerugian 212 juta pound dalam periode enam bulan sampai Maret 2017 akibat pelemahan pound dan masa berlangsungnya Paskah.

Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, berakhir datar pada Selasa. Angka indeks hanya bergerak turun 2,51 poin menjadi 12.804,53. Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, meningkat 24,60 poin, atau sekitar 0,22 persen, menjadi 10.982,40. Indeks Cac 40 di EuroNext Paris, Perancis, turun 11,30 poin, atau sekitar 0,21 persen, menjadi 5.406,10.