Volume Perdagangan SUN Senin Kemarin Tercatat Senilai Rp13,05 Triliun dari 42 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Senin (15/5/2017) kemarin tercatat senilai Rp13,05 triliun dari 42 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan senilai Rp4,42 triliun.

“Obligasi Negara seri FR0056 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,87 triliun dari 55 kali transaksi di harga rata - rata 108,76% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp1,61 triliun dari 107 kali transaksi di harga rata - rata 99,86%,†ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan tercatat senilai Rp546,30 miliar dari 15 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

“Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap II Tahun 2012 (BNLI01SBCN2) dan Obligasi Indosat VIII Tahun 2012 Seri B (ISAT08B) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, dimana keduanya ditransaksikan dengan volume transaksi senilai Rp274 miliar dari 9 kali transaksi dengan harga rata - rata sebesar 101,14% untuk BNLI01SBCN2 dan volume transaksi senilai Rp54 miliar dari 14 kali transaksi dengan harga rata - rata sebesar 102,40% untuk ISAT08B,†terang I Made.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup mengalami penguatan sebesar 27 pts yaitu di level 13303,00 per dollar Amerika setelah bergerak menguat dari awal perdagangan pada kisaran 13298,00 hingga 13328,00 per dollar Amerika.

Menurut I Made, menguatnya nilai tukar rupiah tersebut terjadi di tengah mata uang regional yang juga bergerak menguat terhadap dollar Amerika.

“Mata uang Baht Thailand (THB) memimpin penguatan mata uang regional, diikuti oleh Ringgit Malaysia (MYR) dan Dollar Singapura (SGD) sementara itu hanya mata uang Yen Jepang (JPY) yang mengalami pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika,†tandasnya.